Wacana Vasektomi Bagi Penerima Bansos, Sekda Garut dan Anggota DPRD Tanggapi Begini

Sekda Garut Nurdin Yana
Sekda Garut Nurdin Yana
0 Komentar

Yudha menilai, banyak keluarga dengan kondisi ekonomi lemah justru memiliki anak dalam jumlah besar. Tak jarang, anak-anak mereka harus ikut bekerja membantu kebutuhan rumah tangga.

” Karena kan banyak juga, saya banyak menemukan di lapangan keluarga yang miskin, anaknya banyak, ya kita contoh yang di Cinta Negara, Cigedug ya, anaknya sampai tujuh kan, padahal kondisi bahkan anaknya harus sampai berjualan cakwe, harus berjualan ini untuk membantu, nah ini kan ya kasihan lah, jadi kalau bisa ada kesadaran untuk keluarga berencana, jadi jangan banyak anak seperti itu,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya kesadaran dalam berkeluarga dan berencana, khususnya bagi mereka yang tergolong tidak mampu.

Baca Juga:AKB dan AKI Tinggi, Yudha Anggota DPRD Garut Desak Pemkab Bertindak SeriusGubernur Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar Ambil Alih Tanggung Jawab Anak-anak Korban Ledakan Amunisi di Garut

” Ketika mereka kondisinya butuh bantuan sosial dari pemerintah pusat, ya jangan banyak anak, otomatis ya kalau kebijakan itu sih sah-sah saja, terkait itu mereka keluarga kaya, kalau keluarga kaya memang tidak perlu bantuan sosial, jadi yang keluarga pendapatannya kurang mampu, kan anak ini tidak ingin dilahirkan ke dunia,” tambahnya.

“Kalau Pak Gubernur, Pak Dedi Mulyadi Ada kebijakan itu, itu sah-sah saja, Karena memang Mungkin untuk pertimbangan yang udah anaknya banyak ya, Jadi kalau mau menerima bansos harus divasektomi,” tutupnya. (rizka)

0 Komentar