GARUT – Pasca dua kali pertemuan Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut, dengan Bupati Abdusy Syakur Amin di kantor bupati dan gedung Pamengkang, pada Kamis dan Jumat (8-9/05), akhirnya ketiga direksi perusahaan milik Pemda Garut itu diberhentikan.
Pemberhentian tersebut bukan tanpa alasan, menurut Abdusy Syakur, kinerja PDAM selama 5 tahun terakhir di bawah naungan Aja Rowi Karim masih di bawah standar yang sudah ditentukan.
“Kami melihat kinerja PDAM itu di bawah standar yang sudah ditentukan, “Ujar Syakur, usai melakukan pertemuan dengan 3 direksi dan dewas PDAM di gedung Pamengkang, Jumat (9/5) petang.
Baca Juga:Primkopasindo Lapas Garut dan BPR Nusumma Kaji Skema Pembiayaan Program Ketahanan Pangan di Lapas GarutBNI, Kementerian PKP, KP2MI, dan BP Tapera Kolaborasi Hadirkan KPR Terjangkau bagi PMI
Ketiga Direksi PDAM yang diberhentikan diantaranya Dirut PDAM Tirta intan, Aja Rowi Karim, Direktur Umum, Syamsi Maulana dan Direktur Teknik Ugun Wiguna.
Menyusul pemberhentian ketiga Direksi tersebut oleh Bupati yang merupakan Kuasa Pemilik Modal (KPM), langsung mengangkat 2 orang Dewan Pengawas sebagai Plt Direksi.
Dua orang Dewas itu adalah Nia Gania menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Hendro sebagai Wakil Direktur , Sedangkan Dewas lainnya, yakni Dadang Supriadi tetap dalam posisinya sebagai Dewas.
“Kami sudah sesuai dengan Permendagri Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 23 Tahun 2024, jika direksi itu diberhentikan, maka ditugaskan kepada Dewan Pengawas sampai menunggu proses seleksi,”Katanya.
Syakur menyebut, kinerja PDAM Tirta Intan selama 5 tahun tidak terlalu baik, seperti penambahan jumlah pelanggan yang jauh dari apa yang ditetapkan, juga biaya operasional yang melewati ketentuan sebagaimana apa yang telah diatur dalam Permendagri.
“Semua ini teknis ya kami melihat kinerja PDAM itu di bawah standar. Tadi hasil rapat karena ini terkait dengan Sustainable Development Goals (SDG), maka kami melihat harus ada perombakan,” pungkas Syakur.
Sementara itu, saat dikonfirmasi usat pertemuan tersebut Aja Rowikarim dan 2 direksi lainnya enggan memberikan komentar, saat keluar dari ruangan rapat Aja hanya memberikan tanggapan singkat, “Nanya PDAM jangan ke saya lagi,” ujar Aja singkat (Ale)