GARUT – Lapas Garut melaksanakan program assessment psikologis klinis bagi para petugas pemasyarakatan sebagai upaya untuk memastikan kesehatan mental dan emosional mereka dalam menjalankan tugas. Program ini merupakan bagian dari kebijakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk meningkatkan kualitas kerja dan kesejahteraan petugas di lingkungan lapas.
Pelaksanaan assessment psikologis klinis ini melibatkan tim psikolog profesional yang melakukan serangkaian tes psikologi dan wawancara untuk mengidentifikasi kondisi mental petugas, termasuk stres kerja, kecemasan, hingga potensi gangguan psikologis lainnya. Program ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, mengingat tekanan pekerjaan yang tinggi dan tantangan yang dihadapi oleh petugas pemasyarakatan.
Kepala Lapas Garut, Rusdedy, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan dukungan psikologis kepada petugas dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang tidak ringan.
Baca Juga:Direktur Kepatuhan Internal KemenIMPAS Berikan Penguatan Tusi Pemasyarakatan di Lapas GarutPemdaprov Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Bandung Selatan
“Petugas pemasyarakatan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk memastikan mereka dalam kondisi psikologis yang optimal, agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan tetap menjaga kesejahteraan pribadi,” ujarnya.
Dalam program ini, petugas diberi kesempatan untuk berbicara mengenai masalah yang mereka hadapi, baik yang berkaitan dengan pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Hasil dari assessment ini nantinya akan digunakan untuk memberikan bimbingan dan intervensi yang sesuai, serta merancang program pelatihan dan dukungan psikologis yang dapat membantu petugas dalam mengelola stres dan meningkatkan kinerja mereka.
Pihak Lapas Garut berharap bahwa dengan adanya assessment psikologis ini, kualitas pelayanan dan pembinaan di lingkungan lapas akan semakin baik, serta petugas dapat bekerja dengan lebih profesional dan memiliki kondisi psikologis yang lebih sehat. Program ini juga menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental bagi petugas pemasyarakatan.