GARUT – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut mengimplementasikan model pembinaan terpadu bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan luar tembok berupa bersih-bersih Masjid Agung Kota Garut. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (7/3) ini menggabungkan aspek pembinaan keterampilan, pendidikan karakter, dan nilai keagamaan dalam satu rangkaian program.
“Kami mengembangkan model pembinaan terpadu yang menggabungkan berbagai aspek pembinaan. Kegiatan bersih-bersih masjid ini memadukan pembinaan keterampilan, pendidikan karakter, dan nilai keagamaan,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut melibatkan 21 WBP dengan pengawasan 9 petugas yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan serta Kepala Sub Seksi Keamanan. Model pembinaan terpadu ini dirancang untuk mempersiapkan WBP agar memiliki keterampilan, karakter yang baik, dan pemahaman nilai-nilai spiritual yang akan berguna saat kembali ke masyarakat.
Baca Juga:Penguatan Program Asimilasi Melalui Kegiatan Sosial Keagamaan Lapas GarutWarga Binaan Lapas Garut Berkontribusi dalam Perawatan Rumah Ibadah
“Model pembinaan terpadu ini merupakan inovasi kami dalam sistem pemasyarakatan. Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya fokus pada satu aspek pembinaan, tetapi mencakup berbagai dimensi untuk pengembangan diri WBP secara komprehensif,” jelas Rusdedy.
Lapas Garut berencana untuk terus mengembangkan dan mengevaluasi model pembinaan terpadu ini agar dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia. “Kami berharap model ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan sistem pembinaan di lembaga pemasyarakatan lain di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” tutupnya.