Dari Oktober 2024 hingga Februari 2025, Banyak Bencana Alam yang Terjadi di Garut

Kalak BPBD kabupaten Garut, Aah Anwar (Foto Rizka)
Kalak BPBD kabupaten Garut, Aah Anwar (Foto Rizka)
0 Komentar

GARUT – Kabupaten Garut akhir-akhir ini dilanda banyak bencana alam,diantaranya Banjir bandang, banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepulloh mengatakan, banyak sumber yang menyebabkan bencana alam tersebut.

“Ya, kami sampaikan bahwa memang bencana di Garut ya itu banyak sumbernya, banyak kriterianya, baik itu gempa, maupun longsor, banjir, banjir bandang, pergeseran tanah, puting beliung itu memang terjadi di Garut ya,” ujarnya saat ditemui di Kantor BPBD Garut, Senin (3/2).

Baca Juga:Abdusy Syakur Amin Pimpin Apel Gabungan Perdana di Pemkab Garut, Ini yang DisampaikannyaKadisperindag ESDM Garut: Awal Ramadhan, Ada 3 Bahan Pokok Alami Kenaikan Harga

Aah Anwar mengatakan, tercatat di data dari tanggal 17 Oktober 2024 hingga 17 Februari 2025 sekitar 199 kejadian bencana alam. Diantara yang terdampak mulai dari rumah, fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, hingga sarana dan prasarana serta infrastruktur.

“dari data yang tercatat dari tanggal 17 Oktober 2024 hingga 17 Februari 2025 itu sekitar 199 Kejadian bencana alam, diantaranya 102 tanah longsor, 81 Cuaca Ekstrim, 16 Banjir. Dan akibat bencana tersebut, sebanyak 602 rumah tergenang, 344 rumah rusak ringan, 11 rumah rusak sedang, 28 rumah rusak berat, dari sarana dan prasarsna yang terdampak sebanyak 15 sekolah, 2 masjid, 48 jalan lingkungan dan TPT, serta di bagian infrastruktur sebanyak 25 titik jalan dan 5 unit jembatan,” katanya.

“data akibat terhadap manusia sebanyak 397 KK, 984 Jiwa, 1 Jiwa hilang, 2 Jiwa luka-luka, dan 1 jiwa meninggal,” tambahnya.

Sedangkan, untuk update bencana alam dari periode tanggal 18 Februari hingga 28 Februari 2025 itu sebanyak 12 kejadian bencana alam, diantaranya 4 longsor dan 8 cuaca ekstrim.

“Untuk data update dari tanggal 18 Februari hingga 28 Februari 2025 sebanyak 12 kejadian bencana alam, diantaranya 4 tanah longsor dan 8 cuaca ekstrim, akibat dampak bencana tersebut sebanyak 16 Rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, dari sarana dan prasarana yang terdampak 1 sekolah, dan 5 lokasi jalan lingkungan dan TPT, serta infrastruktur itu 3 titik jalan,” tambahnya.

kemudian, tercatat pula data terhadap manusia / jiwa yang terdampak akibat bencana alam di periode 18 hingga 28 Februari 2025. “data akibat terhadap manusianya itu sebanyak 19 KK, 68 Jiwa, 1 Jiwa meninggal, dan 1 Jiwa luka-luka,” jelasnya.

lebih jauh Aah mengimbau, bahwasannya kondisi kabupaten Garut sekarang masuk dalam status siaga darurat hidrometeorologi. Dimana dari tanggal 14 Oktober 2024 hingga akhir bulan mei 2025 akan dihadapkan dengan curah hujan yang tinggi, dan tentu sangat berdampak bagi masyarakat.

0 Komentar