GARUT – Yanto (54) warga Kampung Ciseureuh, Desa Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut setiap hari berkeliling berjuang sendiri mengambil paku bekas di jalanan demi mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Ia setiap hari keliling mengambil paku bekas untuk dijual, Yanto mengatakan sehari kadang dapat 5 kilogram paku bekas di jalanan, dan langsung dijual ke bandar rongsok di Pasar Tradisional Ciawitali.
” Saharinya kadang 5 kilo, 1 kilo na di Ical 4 ribu , 1 hari kadang kenging 50 ribu (1 hari ya kadang 5 kilo, 1 kilo nya kalau di jual dapat 4 ribu, 1 hari juga kadang dapat 50 ribu),” ujar yanto, Rabu (22/1).
Baca Juga:Jalan Syekh Jafar Sidiq Banyak Lubang, Warga Pasang Plang Pakai Galon Air MinumJanuari, Seorang Mahasiswa di Garut Tak Minder Berjualan Kue Keliling Demi Biaya Kuliah
Yanto juga mengatakan hasil dari mulung paku bekas itu digunakan untuk kehidupan sehari-hari menafkahi anak dan istrinya.
Namun yang membuat prihatin, kondisi keshatan Yanto sendiri kurang baik. Ia mengalami stroke ringan hingga sekarang. Seharusnya Yanyo mendapatkan perawatan untuk pemulihan, namun karena tidak ada biaya untuk berobat dia terpaksa tidak berobat.
“Tos lami stroke na, teu Acan diparios, da teu gaduh acis a (sudah lama stroke nya, belum sempat di periksa, ya tidak punya uang a),” katanya.
Ia juga mengatakan, sering keliling mencari paku bekas dari sekitar rumah, ke pasar tradisional Guntur Ciawitali, ke Simpang lima, sampai ke Tarogong, “Ka simpang lima, ka Tarogong, pasar Ciawitali,” tambahnya.
Ditanya bagaimana perhatian pemerintah desa setempat, Yanto menjelaskan, ia dan keluarga pernah diberikan bantuan oleh desa setempat untuk kehidupan nya sehari – hari.
“Ari 3 bulan sakali mah Aya, Beas sareng Endog (kalau 3 bulan sekali mah ada, beras sama telur),” pungkasnya. (rizka)