Ridwan memastikan bahwa selain cabai, ketersediaan bahan pokok lainnya seperti beras dan telur ayam berada dalam kondisi aman. Bahkan, beberapa komoditas di Garut mengalami surplus.
“Jadi pesan untuk masyarakat terkait dengan ketersediaan ini, tidak usah menjadi sebuah kecemasan karena komoditi masih tetap ada, meskipun cabai ini masih tidak tergantikan ya, tapi bahan pokok lainnya seperti beras, telur, ayam semuanya relatif tersedia dengan aman,” tambahnya.
Kendati demikian, kepala DKP Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menyampaikan bahwa kenaikan harga ayam tidak terlalu signifikan. Harga ayam saat ini berada di kisaran Rp31.000 per kilogram, hanya sedikit meningkat dari Rp29.000 sebelum libur Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga:Kalapas Garut Rusdedy Komitmen Disiplinkan Anak Buahnya, 8 Orang Disanksi DisiplinHimbauan Kamtibmas Perayaan Malam Tahun Baru 2025 dari Kapolres Garut
“Ketersediaan ayam di Garut cukup tinggi berkat pasokan dari peternak lokal. Jadi, kebutuhan masyarakat masih bisa terpenuhi dengan baik,untuk pasokannya sendiri ini memang masih dipasok dari petani atau peternak-peternak yang ada di wilayah Kabupaten Garut, untuk saat ini masih terpenuhi oleh kebutuhannya oleh pemasok petani atau peternak dari Kabupaten Garut,” tutur Yani.
Yani juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam memilih bahan pangan, terutama saat harga tertentu melonjak. Ia menyarankan masyarakat mencari alternatif sumber pangan, seperti protein pengganti daging sapi atau ayam.
“Edukasi kepada masyarakat penting agar mereka bisa cerdas memilih bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar,sebetulnya ada makanan sumber protein pengganti lainnya, tentunya juga ini PR bagi kami di institusi pemerintah untuk senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat, bagaimana masyarakat itu cerdas memilih pangan, sehingga ada komoditi pangan yang bisa menjadi pangan pengganti sesuai dengan kebutuhan” pungkasnya.(rizki)