Pengemis Terjangkit Lepra 20 Tahun Dapat Bantuan Kesehatan

TENGOK. Kunjungan tim medis ke Rumah Sumpena, pengemis yang terjangkit Lepra selama 20 tahun. (foto : istimewa
TENGOK. Kunjungan tim medis ke Rumah Sumpena, pengemis yang terjangkit Lepra selama 20 tahun. (foto : istimewa)
0 Komentar

RADAR GARUT – Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Sumpena seorang pengemis di Garut yang sempat didiagnosis lepra 20 tahun lalu, kembali menjadi perhatian setelah pemberitaan terbaru mengenai kondisinya.

Sekertaris Dinas Kesehatan Yodi Sirodjudin, menjelaskan, melalui Puskesmas Bagendit dan Sukasenang, segera merespons laporan tersebut dengan langkah investigasi dan penanganan cepat.

Sumpena pertama kali didiagnosis lepra sekitar 20 tahun lalu dengan kondisi cacat grade 2 yang menyebabkan kerusakan jaringan dan lubang pada kulitnya.

Baca Juga:Dishub Garut Intensifkan Pemeliharaan Penerang Jalan Jelang Nataru, Beberapa Titik Masih GelapKabupaten Garut Borong 12 Penghargaan Pada Anugerah Raksa Prasada Tahun 2024

Selama 12 bulan, ia menjalani pengobatan intensif di puskesmas hingga dinyatakan sembuh. Saat itu juga mencakup pelacakan kontak erat untuk memastikan tidak ada penularan di lingkungan keluarga, dengan hasil negatif.

“Kita langsung menugaskan puskesmas Sukasenang dan Bagendit, kurang dari 24 jam mereka sudah langsung kesana. Jadi bapa itu terserang lepra sudah 20 tahun yang lalu dan melakukan pengobatan 12 bulan tuntas, cuman kecacatan itu sudah permanen, jadi kita langsung cek kembali takutnya relapse atau kambuh ulang ternyata tidak” ungkap Yodi, (15/12).

Penyebab Sumpena terjangkit Lepra yaitu bakteri, faktor utama dari penyakit ini tidak lain karena pola hidup sehat, lingkungn yang kotor menyebabkan bakteri Lepra menggerogoti anggota tubuh Sumpena. Penyakit ini tergolong menular melalui cipratan air liur, serta sentuhan.

“Jadi penyebabnya karena bakteri, mikrobakterium leprae sama dengan mikrobakterium tuberculosa jenis bakteri tahan asam namun susah mati, makanya pengobatannya sampai 12 bulan, itu bisa menular cepet dari cipratan, sentuhan. Kalau untukkuu pencegahan yang namanya infeksi harus hidup bersih dan sehat” katanya.

Tim dari tenaga kesehatan memastikan kondisi kesehatan Sumpena saat ini dan menyimpulkan bahwa tidak ada indikasi kasus kambuh (relaps). Pemeriksaan juga dilakukan pada saraf di area tubuh yang tidak terdampak lepra menunjukkan hasil normal, tanpa tanda-tanda kerusakan lebih lanjut.

“Fungsi sarafnya di cek juga, terus kontak serumahnya kita periksa juga dan Alhamdulillah tidak ada kasus baru, kemudian komunikasi bagaimana perawatan lukanya” lanjut Yodi.

Selain itu, para tenaga kesehatan memberikan edukasi mengenai perawatan lanjutan pada kondisi cacat pasca lepra, termasuk anjuran untuk rutin memeriksakan diri ke puskesmas jika terdapat keluhan baru.

0 Komentar