Di Pasirwangi, Satgas Premanisme Garut Tekankan Pembinaan Masyarakat Berbasis Desa

istimewa
Di Pasirwangi, Satgas Premanisme Garut Tekankan Pembinaan Masyarakat Berbasis Desa
0 Komentar

GARUT — Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme Kabupaten Garut terus mengintensifkan pendekatan pencegahan berbasis sosial dengan menggelar Public Sharing Session di Kecamatan Pasirwangi. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian sosialisasi dan dialog terbuka Satgas Premanisme di wilayah rawan prioritas.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Nurrodhin mengatakan bahwa kegiatan di Pasirwangi difokuskan pada penguatan peran masyarakat desa sebagai garda terdepan pencegahan premanisme.

“Pendekatan di Pasirwangi lebih menitikberatkan pada pembinaan masyarakat. Premanisme tidak selalu muncul tiba-tiba, sering kali berawal dari konflik kecil di lingkungan sosial yang tidak tertangani dengan baik,” kata Nurrodhin.

Baca Juga:Forkopimda Garut Perkuat Peran dalam Pemberantasan Premanisme Jelang Natal dan Tahun BaruPemkab Garut Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme, Perkuat Stabilitas Keamanan dan Iklim Pariwisata

Dalam kegiatan tersebut, dijelaskan Nurrodhi, kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Garut, AKP Aam sebagai narasumber bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Pasirwangi. Peserta terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta perwakilan desa se-Kecamatan Pasirwangi.

Dalam pemaparannya, AKP Aam menekankan bahwa praktik premanisme kerap dipicu oleh konflik antarwarga yang berlarut-larut serta diperparah oleh penyalahgunaan minuman keras. Oleh karena itu, peran Bhabinkamtibmas dan aparatur desa dinilai sangat strategis dalam melakukan pembinaan, deteksi dini, dan pencegahan sejak tingkat lingkungan.

“Pak Kasat Binmas menyampaikan bahwa pencegahan harus dimulai dari bawah, dari keluarga dan lingkungan. Ketika komunikasi dan pembinaan berjalan baik, potensi konflik bisa dicegah sebelum berkembang menjadi gangguan keamanan,” jelas Nurrodhin.

Melalui sesi dialog interaktif, diungkapkan Nurrodhin, peserta menyampaikan berbagai masukan terkait kondisi sosial dan potensi kerawanan di wilayah Pasirwangi.

“Forum ini menghasilkan komitmen bersama antara aparat dan masyarakat untuk memperkuat komunikasi, meningkatkan kepedulian sosial, serta mengedepankan pendekatan persuasif dan kekeluargaan dalam menjaga ketertiban lingkungan,” ungkapnya.

Nurrodhin menegaskan bahwa hasil dialog tersebut akan menjadi bahan penting bagi Satgas Premanisme dalam menyusun langkah lanjutan di tingkat kecamatan dan desa.

“Kami ingin membangun sistem pencegahan yang berkelanjutan. Ketika masyarakat desa terlibat aktif, maka upaya menjaga keamanan dan ketertiban akan jauh lebih efektif,” tegasnya.

Baca Juga:Rutan Garut Gelar Razia Gabungan dan Tes Urine Jelang Tahun Baru 2026, Karutan Tegaskan Komitmen Zero NarkobaKanwil Ditjenpas Jawa Barat Gelar Refleksi Akhir Tahun 2025, Evaluasi Kinerja dan Susun Strategi 2026

Ia berharap Public Sharing Session tersebut dapat menjadi sarana kolaborasi berkelanjutan antara Satgas Premanisme, Forkopimcam, dan masyarakat desa, sehingga Kecamatan Pasirwangi tetap berada dalam kondisi aman, tertib, dan kondusif. (*)

0 Komentar