“Karena di Indonesia nggak ada hanya Garut kayaknya yang melakukan penanaman pohon pengantin di lahan reklamasi. Pada umumnya udah banyak, tapi ini lahan reklamasi yang sudah real dieksplorasi,” terangnya.
Inovasi inilah, kata dia, yang membuat program tersebut dinilai unik dan menjadi perhatian nasional.
“Karena ada aturan lingkungan tentang penambangan setelah habis tambang itu harus dipulihkan lagi. Nah ini ada CV yang luar biasa menurut saya,” kata Muhtarom.
Baca Juga:Evaluasi Usaha Kecil sebagai Langkah Strategis di Akhir TahunPemkab Garut Terima Bantuan Keuangan Rp 2 Miliar dari Provinsi untuk Mobil Pancar Damkar
Garut Ditarget Bisa Tanam 42 Ribu Pohon Per Tahun
Muhtarom mengatakan, Kemenag Garut sendiri menargetkan ada seribu pohon yang ditanam di tiap kecamatan per tahunnya. Artinya dalam satu tahun ditarget tahun 2025 ini sebanyak 42 ribu pohon yang ditanam oleh calon pengantin.
“Target kita itu di tahun kemarin launching-nya 2 Agustus ya. Dan ini kita punya target itu per kecamatan itu saya challenge itu minimal seribu pohon, minimal ya. Saya challenge 42 ribu, itu minimal berarti harus lebih,” ujarnya.
“Insyaa Allah saya kira kalau dichallenge begitu, mau kawal dan bergerak. Dan kita ada hasilnya untuk lahan reklamasi,” pungkasnya.(Feri)
