GARUT – Program Kementerian Agama (Kemenag) RI terkait imbauan kepada calon pengantin untuk menanam pohon sebelum menikah diklaim cukup berhasil di Kabupaten Garut.
Bahkan Garut mempunyai pola tersendiri dalam penanaman pohon, yaitu menanam di lahan reklamasi atau bekas tambang.
Muhtarom, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kemenag Kabupaten Garut mengatakan, program menanam pohon ini pada dasarnya membawa konsep ekoteologi.
Baca Juga:Evaluasi Usaha Kecil sebagai Langkah Strategis di Akhir TahunPemkab Garut Terima Bantuan Keuangan Rp 2 Miliar dari Provinsi untuk Mobil Pancar Damkar
Di samping upaya untuk memperbaiki lingkungan, menanam pohon juga sekaligus dipandang sebagai bentuk ibadah.
“Pak Menteri mencanangkan dalam menyelamatkan lingkungan kita ini salah satunya adalah dengan konsep ekoteologi. Kira-kira kalau disederhanakan, nanam pohon itu adalah bagian dari pada ibadah kita,” ujarnya. Karena itu, di Kabupaten Garut sendiri, istilah lain dari menanam pohon bagi calon pengantin, dinamakan sodakoh alam.
“Sodakoh alam itu tadi menterjemahkan ekoteologi itu, bahwa nanam pohon itu adalah bentuk sodakoh,” imbuhnya.
Bahwa sodakoh itu, lanjut Muhtarom, bukan hanya memberi uang ke masjid atau ke fakir miskin. Namun nanam pohon juga merupakan bagian dari sodakoh kita kepada alam.
“Satu pohon kemudian bisa memberikan oksigen seribu orang, luar biasa, seumur itu jadi, itu sodakoh akang ngalir terus,” lanjutnya.
Untuk Kabupaten Garut sendiri, pada tahun 2025 juga mengusung konsep yang sedikit berbeda dengan daerah lain.
Ia mengatakan, di Garut ini ada program menanam pohon bagi calon pengantin, yaitu di lahan reklamasi (bekas tambang). Program ini bekerjasama dengan salah satu perusahaan tambang.
Baca Juga:Penginapan Dua Lantai di Pantai Sayang Heulang Pameungpeuk Terbakar, Kerugian Ditaksir Hingga Ratusan JutaKajian Rampung, Garsel Dinilai Sangat Layak Jadi Kabupaten Baru
Muhtarom juga cukup bangga dengan program ini, karena daerah lain mungkin tidak ada yang menanam pohon di bekas tambang. Hal ini tentu menjadi sangat luar biasa dan sesuai dengan tujuan untuk rehabilitasi lingkungan yang rusak.
“Jarang-jarang orang pengusaha tambang itu menyediakan lahan untuk direklamasi. Kita alhamdulillah bisa mendorong untuk penanaman pohon itu berbasis lahan reklamasi. Yaitu di Leles ya. Dan ini menjadi percontohan di Indonesia dan pemerintah sangat apresiasi,” ucpnya.
Ia juga menerangkan, program penanaman pohon bagi calon pengantin di Kabupaten Garut tak hanya sekadar mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga menghadirkan terobosan yang belum banyak dilakukan daerah lain.
