Satriabudi mengatakan, kompensasi untuk Nataru baru tahun ini, karena hari liburnya terlihat banyak, dan dikhawatirkan memicu kemacetan di daerah destinasi wisata.
“Sekarang tahun baru iya, karena tahun barunya berdekatan dengan banyak liburnya. Kemungkinan yang dikhawatirkan nanti arus wisatawan ke arah daerah wisata ini menjadi hambatan,” jelasnya.
Untuk kompensi, kata Satriabudi datanya sama seperti moment isuk Fitri kemarin, dan untuk nominal nya belum bisa dipastikan.
“Seperti kemarin di 12 kecamatan, nominal nya belum pasti,” pungkasnya. (Rizka)
