Kaleidoskop 2025: Kasus Bullying Tragis hingga Kehilangan Nyawa

Luka Tak Terlihat: Mengungkap Dampak Psikologis Bullying yang Mengintai Anak-Anak Kita
Luka Tak Terlihat: Mengungkap Dampak Psikologis Bullying yang Mengintai Anak-Anak Kita (AI)
0 Komentar

RADARGARUT.ID – Bullying atau perundungan kerap dianggap sebagai hal sepele, sekadar candaan atau bagian dari dinamika pergaulan. Namun di balik anggapan itu, tersimpan luka mendalam yang kerap tak terlihat.

Dalam sejumlah kasus, perundungan yang terjadi terus-menerus justru berubah menjadi tragedi yang merenggut nyawa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.

Sepanjang beberapa tahun terakhir, Indonesia mencatat berbagai peristiwa kelam akibat bullying. Korbannya bukan hanya anak-anak di bangku sekolah dasar dan menengah, tetapi juga remaja hingga orang dewasa di lingkungan pendidikan tinggi.

Baca Juga:Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Terpantau StabilKenapa Cerita Fabel Disukai Anak dan Orang Tua? Ini Jawabannya

Bullying bisa berupa kekerasan fisik, ejekan verbal, pengucilan sosial, atau cyberbullying. Jika dilakukan terus-menerus, bullying dapat membuat korban mengalami tekanan emosional, gangguan mental, hingga dalam kasus ekstrem bisa berujung pada kematian.

Fenomena ini menunjukkan pentingnya kepedulian lingkungan, pendidikan karakter, dan keberanian untuk melawan bullying agar tercipta lingkungan yang aman dan saling menghargai. Berikut beberapa kasus bullying di Indonesia.

1. Kematian Siswa SD di Riau (Indragiri Hulu)

Seorang siswa kelas 2 SD (sekitar 8 tahun) di Indragiri Hulu, Riau, meninggal dunia setelah diduga dipukuli dan di-bully oleh siswa yang lebih tua di sekolahnya.

Korban sempat dirawat namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal. Kasus ini memicu keprihatinan Komisi X DPR RI dan diminta diusut tuntas oleh pihak berwenang.

2. Kematian Siswa SMP di Grobogan, Jawa Tengah

Seorang pelajar SMP dilaporkan meninggal di sekolah setelah terjadi perselisihan yang diduga terkait perundungan/bullying pada kegiatan bersih-bersih kelas.

Korban sempat dilarikan ke UKS namun nyawanya tidak tertolong. Polisi hingga kini masih mendalami kronologi kejadian tersebut.

3. MR, Bocah 11 Tahun di Banyuwangi Diduga Bunuh Diri karena Bullying

Kasus viral di media sosial mengenai seorang siswa kelas 4 SD berinisial MR (sekitar 11 tahun) di Kabupaten Banyuwangi, yang dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengalami perundungan oleh teman-temannya, mereka mengejek statusnya (misalnya sebagai anak yatim).

Baca Juga:Antisipasi Kecelakaan Laut, Sat Polairud Garut Himbau Wisatawan untuk Mengutamakan KeselamatanLansia Duafa di Garut Tinggal di Bekas Pabrik Tahu, DTSEN Justru Catat sebagai Warga Mampu

Beberapa pihak menyatakan bahwa tekanan dari bullying berdampak besar terhadap mental korban.

4. Kasus Siswa PPDS (Mahasiswa Dokter Spesialis) di Undip

0 Komentar