“Pembinaan di Rutan tidak hanya berorientasi pada keamanan, tetapi juga pada pemulihan dan kesiapan sosial. Seni tari menjadi salah satu media efektif untuk menanamkan nilai-nilai positif, memperkuat jati diri, dan mempersiapkan warga binaan agar dapat kembali berperan secara konstruktif di tengah masyarakat,” tambahnya.
Melalui kegiatan pembinaan seni tari ini, ia menegaskan bahwa Rutan Kelas IIB Garut berkomitmen menghadirkan program pembinaan yang inklusif, humanis, dan berkelanjutan. “Ini kami lakukan sebagai bagian dari upaya membentuk warga binaan yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana berakhir,” pungkasnya. (*)