GARUT – Setelah sebelumnya harga cabai rawit merah mengalami kenaikan harga hingga 11,7 persen, saat ini harga cabai rawit merah mengalami penurunan yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi.
Ridwan menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan harga ke beberapa pasar, khususnya komoditas yang sebelumnya mengalami lonjakan harga.
Baca Juga:Pagu Dana Desa 2026 Belum Turun, DPMD Garut Sarankan Gunakan Pagu Lama Susun APBDesGudang Pakan Ayam Hangus Terbakar di Malangbong Garut, Kerugian Capai Rp35 Juta
“Kami fokus mengecek cabai, baik cabai merah biasa, cabai hijau, maupun cabai rawit merah. Khusus cabai rawit merah, yang sebelumnya sempat menyentuh Rp81 ribu per kilogram, kini sudah turun menjadi sekitar Rp50 ribu, penurunannya cukup signifikan,” ujar Ridwan Effendi.
Ia menjelaskan, penurunan harga pada sejumlah komoditas dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan di pasar. Selain itu, permintaan juga mulai menurun pada beberapa komoditas tertentu.
“Faktor utama penurunan harga karena suplai sudah mulai banyak. Selain itu, permintaan juga menurun, terutama pada komoditas yang berkaitan dengan MBG, karena sekarang sudah memasuki musim libur. Beberapa menu MBG juga beralih dari makanan basah ke makanan kering,” jelasnya.
Meski begitu, beberapa komoditas lain masih tercatat mengalami kenaikan harga. Misalnya, daging ayam broiler yang mengalami kenaikan sekitar 3,5 persen dan saat ini harganya berada di angka Rp39.500 per kilogram.
Namun, harga tersebut masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). “Walaupun ada kenaikan tapi masih di bawah HET, HETnya itu Rp40.000,” ucapnya
Ia menambahkan, untuk ketersediaan kebutuhan bahan pokok di Garut dalam kondisi relatif aman. “Kebutuhan pokok di Garut semuanya aman tersedia dan terkendali untuk stoknya,” pungkasnya. (Ale)
