Rutan Garut Bekali Warga Binaan Keterampilan Hidroponik dan Budidaya Maggot BSF

istimewa
Rutan Garut Bekali Warga Binaan Keterampilan Hidroponik dan Budidaya Maggot BSF
0 Komentar

GARUT — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut terus menguatkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan melalui pelatihan keterampilan yang aplikatif, ramah lingkungan, dan berorientasi ekonomi. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui Pelatihan dan Pembinaan Pertanian dengan metode hidroponik serta budidaya maggot Lalat Black Soldier Fly (BSF), yang dilaksanakan pada Rabu (17/12/2025) siang.

Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini melibatkan jajaran pegawai Rutan Garut, peserta magang, mitra pelatihan DekaKebon, serta warga binaan sebagai peserta utama. Pelatihan dirancang untuk memperkenalkan konsep pertanian modern sekaligus membuka wawasan kewirausahaan bagi warga binaan.

Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Muchamad Ismail menegaskan bahwa pembinaan keterampilan menjadi salah satu fokus utama dalam proses pemasyarakatan. Menurutnya, warga binaan harus dibekali kemampuan yang benar-benar dapat dimanfaatkan setelah selesai menjalani masa pidana.

Baca Juga:PNM Dorong Kemandirian Peternak Ayam Petelur di Garut Lewat Program TJSLFedas Akhir Tahun Siap Ramaikan Libur Nataru

“Kami tidak ingin pembinaan hanya bersifat formalitas. Warga binaan harus mendapatkan keterampilan nyata yang bisa langsung diterapkan di masyarakat. Hidroponik dan budidaya maggot BSF ini sangat relevan karena tidak membutuhkan lahan luas, modal relatif terjangkau, dan memiliki nilai ekonomi yang jelas,” ujar Muchamad Ismail.

Ia menjelaskan, metode hidroponik memberikan alternatif pertanian yang efisien dan adaptif terhadap keterbatasan lahan, sementara budidaya maggot BSF mampu mengolah limbah organik menjadi produk bernilai guna, baik sebagai pakan ternak maupun peluang usaha mandiri.

“Melalui pelatihan ini, warga binaan belajar dua hal sekaligus, yakni keterampilan produksi dan kesadaran lingkungan. Budidaya maggot BSF mengajarkan bagaimana sampah organik bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Ini sangat penting sebagai bekal hidup mereka nanti,” tambahnya.

Dalam sesi hidroponik, peserta mendapatkan pembekalan teori sekaligus praktik langsung, mulai dari penyemaian benih, peracikan nutrisi tanaman, hingga pemasangan tanaman pada instalasi hidroponik. Sementara pada pelatihan budidaya maggot BSF, warga binaan diperkenalkan pada siklus hidup lalat BSF, teknik pengelolaan media, hingga potensi pemanfaatan maggot sebagai pakan alternatif.

Muchamad Ismail juga menekankan bahwa pembinaan kemandirian merupakan bagian dari strategi jangka panjang Rutan Garut dalam membentuk warga binaan yang produktif dan bertanggung jawab.

0 Komentar