Ismail menegaskan bahwa program rehabilitasi yang dilaksanakan pihaknya bukan sekadar menggugurkan kewajiban, melainkan bagian penting dari proses pembinaan yang berorientasi pada perubahan nyata WBP.
“Rehabilitasi ini kami rancang sebagai proses pembentukan kembali jati diri WBP. Kami tidak hanya ingin mereka bebas dari narkoba secara fisik, tetapi juga memiliki ketahanan mental, pengendalian emosi, dan pola pikir yang lebih sehat. Dari pelaksanaan program ini, kami melihat perubahan yang nyata, baik dari sikap, perilaku sehari-hari, hingga cara mereka memandang masa depan,” tegas Ismail.
Ia menambahkan bahwa hasil tes urine yang seluruhnya negatif bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan, namun menjadi indikator penting bahwa pembinaan yang dilakukan berada di jalur yang tepat.
Baca Juga:Rutan Garut Gelar Kelas Lawan Buta Huruf, Enam Warga Binaan Mulai Belajar Membaca9 Ribu Kader Ansor-Banser Lahir di Garut
“Hasil tes urine yang seluruhnya negatif menunjukkan bahwa rehabilitasi ini tidak hanya berdampak sesaat, tetapi mampu menumbuhkan komitmen internal pada diri WBP. Ini yang paling penting, karena perubahan sejati harus datang dari kesadaran diri, bukan karena pengawasan semata,” jelasnya.
Menurutnya, tantangan terbesar pembinaan justru muncul setelah WBP kembali ke masyarakat. Oleh karena itu, Rutan Garut berkomitmen untuk terus memperkuat program rehabilitasi agar manfaatnya bersifat berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa bekal yang mereka peroleh di dalam rutan dapat menjadi fondasi kuat saat kembali ke lingkungan sosialnya nanti. Rehabilitasi adalah bagian dari upaya kami untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba dan mencegah residivisme,” tambahnya.
Ismail juga menyebut bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan metode rehabilitasi agar semakin adaptif terhadap kebutuhan WBP.
“Harapan kami, program ini tidak hanya berdampak bagi individu peserta, tetapi juga membawa pengaruh positif bagi keamanan dan ketertiban rutan, serta bagi masyarakat ketika WBP kembali dan berperan sebagai warga yang lebih sehat, produktif, dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (*)
