9 Ribu Kader Ansor-Banser Lahir di Garut

istimewa
9 Ribu Kader Ansor-Banser Lahir di Garut
0 Komentar

Program Kaderisasi di 42 Kecamatan Sukses Dilaksanakan

GARUT – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Garut menggelar syukuran khatam kaderisasi setelah berhasil merampungkan proses pelatihan kader di 42 kecamatan se-Kabupaten Garut. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kaderisasi Ansor-Banser, yang secara keseluruhan telah berjalan melalui 52 gelombang Banser dan 42 gelombang Ansor.

Ketua Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Garut, Abdullah Badar menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas rampungnya rangkaian kaderisasi tersebut. Ia menegaskan, sampai saat ini Ansor Garut telah melahirkan sekitar 9 ribu kader, yang siap menjadi garda terdepan dalam pergerakan sosial-keagamaan di akar rumput.

“Alhamdulillah, kaderisasi di 42 kecamatan sudah khatam. Total kader yang lahir dari proses ini mencapai kurang lebih 9 ribu orang. Ini menjadi bukti bahwa semangat perjuangan dan pengabdian warga Nahdliyin di Garut begitu luar biasa,” ungkap Badar.

Baca Juga:Delegasi Malaysia Pelajari Model Pemberdayaan PNM, Batik Garut CeuRia Jadi SorotanRutan Garut Panen Cabai Rawit, Perkuat Kemandirian Warga Binaan Lewat Program Ketahanan Pangan

Ia menambahkan, Singajaya menjadi kecamatan paling spesial dalam rangkaian kaderisasi. Selain menjadi tuan rumah kegiatan terakhir, wilayah tersebut juga menjadi simbol tuntasnya proses pembinaan kaderisasi Ansor-Banser di seluruh kecamatan di Garut.

“Singajaya menjadi lokus terakhir, karena di sanalah rangkaian kaderisasi ditutup. Ini bukan sekadar penutup agenda, tapi penegasan bahwa Garut telah tuntas melakukan pembinaan kader di seluruh wilayah,” lanjutnya.

Badar menekankan, Ansor adalah Badan Otonom NU yang berbasis pada sistem kaderisasi. Karena itu, seluruh proses tersebut memiliki tujuan utama mencetak generasi NU masa depan yang memiliki kedisiplinan, wawasan kebangsaan, nilai perjuangan, serta akhlak organisasi.

“Ansor merupakan Banom NU yang mengedepankan proses kaderisasi untuk melahirkan kader berkualitas. Mereka adalah pewaris estafet perjuangan NU di masa depan,” jelasnya.

Dalam pergerakannya, tegas Badar, seluruh kader Ansor-Banser berpegang pada prinsip pengabdian lillahi ta’ala dan pergerakan li i’la kalimatillah. Kaderisasi bukan hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga menanamkan nilai keikhlasan dalam berkhidmat melalui organisasi.

“Kami bergerak lillahi ta’ala, pergerakan kami li i’la kalimatillah. Ansor dan Banser hadir untuk berkhidmat, menjaga marwah organisasi, serta membumikan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah,” ujarnya.

0 Komentar