“Ke depan, kami akan memperluas jenis tanaman dan memperkuat sistem pemasaran produk UMKM binaan. Ketahanan pangan, kewirausahaan, dan pembinaan mandiri adalah tiga pilar yang terus kami dorong. Kami ingin setiap produk warga binaan memiliki nilai jual, diterima masyarakat, dan menjadi bukti bahwa pembinaan di Rutan Garut berjalan dengan baik,” terang Kepala Rutan.
Program ketahanan pangan dan pembinaan UMKM warga binaan, menurutnya juga menjadi bentuk dukungan nyata Rutan Garut terhadap Akselerasi Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden, terutama dalam poin penguatan kemandirian, pengurangan beban ekonomi keluarga warga binaan, dan pemberdayaan masyarakat produktif.
Melalui program tersebut, pembinaan tidak hanya berhenti pada aspek mental dan moral, tetapi juga diarahkan pada penciptaan kemampuan berdaya saing setelah kembali ke lingkungan sosial.
Baca Juga:Peringati Hari Kemenimipas ke-1, UPT Pemasyarakatan se-Garut Raya Bangun Jalan 4,2 KM di TalagawangiPNM Dorong Daya Saing Pengusaha Ultra Mikro Lewat Klasterisasi Kerajinan Kulit di Garut
“Kami ingin membuktikan bahwa pembinaan pemasyarakatan bukan sekadar rutinitas, tetapi investasi masa depan. Setiap warga binaan punya kesempatan berubah, dan kami hadir untuk membimbing, mengarahkan, serta membuka ruang bagi mereka untuk bangkit,” pungkasnya. (*)
