Bantuan Rutilahu di Garut Diprioritaskan untuk Korban Bencana

Bantuan Rutilahu di Garut Diprioritaskan untuk Korban Bencana. (Ilustrasi rutilahu korban bencana)
Bantuan Rutilahu di Garut Diprioritaskan untuk Korban Bencana. (Ilustrasi rutilahu korban bencana)
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut memprioritaskan penyaluran bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi masyarakat yang terdampak bencana alam. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menyusul serangkaian musibah yang terjadi di sejumlah wilayah.

“Bantuan rutilahu saat ini kita fokuskan untuk warga yang rumahnya terdampak bencana, baik tertimpa pohon maupun terkena banjir,” ujar Nurdin, beberapa waktu lalu.

Nurdin menjelaskan, bahwa Bupati Garut telah memberikan arahan agar penanganan rutilahu untuk korban bencana dapat dilakukan melalui skema Belanja Tidak Terduga (BTT). Saat ini, langkah tersebut sedang diproses oleh pemerintah daerah.

Baca Juga:Garut Darurat Rutilahu 23 Ribu Rumah Rusak, Tapi 2026 Cuma 90 yang Diperbaiki!Kulit Kusam, Flek Membandel, dan Garis Halus Mulai Muncul? Serum Generasi Baru dari Korea Jadi Solusinya

“Mudah-mudahan dengan pendekatan ini, pemerintah bisa hadir secara nyata menjawab kebutuhan warga yang terdampak,” jelasnya.

Terkait jumlah penerima bantuan rutilahu pada tahun 2025, Nurdin menyebutkan bahwa pemerintah daerah masih melakukan perhitungan final, terutama bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat.

“Total pastinya sedang dihitung. Yang jelas, insyaallah lebih dari 200 rumah mendapat bantuan tahun ini,” sebutnya.

Dengan adanya pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) untuk 2026, Nurdin mengakui hal tersebut akan berdampak signifikan pada penurunan jumlah penerima bantuan rutilahu.

“Dampaknya cukup besar. Ini masih dibahas, mudah-mudahan keputusan akhirnya tetap berpihak kepada masyarakat,” terangnya.

Nurdin menambahkan, nilai bantuan yang diterima setiap rumah berbeda tergantung tingkat kerusakan bangunan. Saat ini pihaknya masih mengevaluasi apakah Peraturan Bupati terkait mekanisme bantuan akan dipertahankan atau disesuaikan dengan kondisi baru.

Sekda menegaskan bahwa mekanisme penyaluran bantuan dilakukan secara langsung ke rekening penerima untuk mencegah potensi pemotongan atau penyalahgunaan.

Baca Juga:Ramalan Keberuntungan Shio Tahun 2026, Energi Kuda Api yang Membawa Perubahan Besar!Gebyar Mancing Mania Jadi Magnet Wisata Embung Padaawas, dan Bangkitkan Ekonomi Desa

“Rutilahu itu langsung masuk ke rekening penerima. Jadi tidak ada alasan bagi siapapun untuk melakukan pemotongan. Dana dari BJB disalurkan langsung,” tegasnya. (Ale)

0 Komentar