Lapas Kelas IIA Garut Torehkan Prestasi Gemilang 2025: Transformasi Produktif, Humanis, dan Bersih Narkoba

Lapas Garut
Lapas Kelas II A Kab. Garut
0 Komentar

Dalam aspek pengawasan dan pelayanan, Lapas Garut telah menerapkan sistem OSINT dan CCTV 24 jam sebagai deteksi dini potensi gangguan keamanan.

Sebanyak 255 warga binaan telah ditindak atas pelanggaran tata tertib, dan 5 kasus pengaduan masyarakat telah ditangani secara transparan.

Pelayanan publik juga meningkat melalui:

  • 10.378 layanan kesehatan,
  • 655.215 porsi makanan sehat H₂O (Halal, Higienis, Zero Waste),
  • Wartelsus (12 unit alat komunikasi),
  • Poliklinik Pratama dan dapur sehat berbasis pemberdayaan 22 WBP.

Komitmen Lapas Bersinar: Bersih dari Narkoba

Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Lapas Garut menggelar 67 kali razia rutin dan insidentil, 3 kali razia gabungan, serta 8 kali tes urin bagi 165 WBP dan 4 kali bagi 60 pegawai.Sebanyak 237 handphone, 168 powerbank, 176 headset, dan 336 kabel data dimusnahkan sebagai barang bukti hasil razia. Lapas Garut kini resmi berstatus sebagai Lapas Bersinar (Bersih dari Narkoba).

Baca Juga:Dewan Kebudayaan Garut Ungkap Temuan Spektakuler di Gunung Nagara CisompetHujan Deras Picu Longsor di Cikajang, Akses Jalan Provinsi Sempat Tertutup

Pembinaan Kepribadian dan Keagamaan

Di bidang pembinaan kepribadian, Lapas Garut mengelola Pesantren Taubatul Muzdhibin dengan 180 santri warga binaan serta rehabilitasi sosial bagi 163 orang.Selain itu, kegiatan olahraga, perpustakaan dengan 876 buku, dan berbagai kegiatan seni budaya terus berjalan untuk membangun karakter dan mental warga binaan.

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

Selama tahun 2025, tercatat 249 pemberitaan resmi di media internal maupun eksternal sebagai bentuk transparansi publik.Setiap kegiatan dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas dan partisipasi, menunjukkan komitmen kuat Lapas Garut dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan yang humanis dan berintegritas.

Kalapas Garut, Rusdedy, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran petugas serta kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, UMKM lokal, hingga mitra ekspor luar negeri.

“Kami ingin membangun harapan dari balik tembok. Lapas bukan lagi tempat pembalasan, tapi pusat transformasi sosial dan ekonomi. Warga binaan harus pulang dengan kemampuan, bukan kenangan buruk,” tegasnya.

Tentang Lapas Kelas IIA Garut

Lapas Kelas IIA Garut merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas RI) yang mengimplementasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Fokus utama lembaga ini adalah menciptakan lapas produktif, berdaya saing global, dan menjadi model tata kelola pemasyarakatan modern di Indonesia.

0 Komentar