Ia menuturkan, cerita itu perlu dibuktikan secara nyata melalui keberadaan artefak peninggalan sejarah yang masih bisa dijumpai hingga kini.
“Cerita ini harus dibuktikan dengan satu buku artefak dan satu-satunya bukti artefak yang bisa saya lihat adalah saya ziarah ke makam Gunung Nagara,” katanya.
Dari hasil penelusurannya, makam di Gunung Nagara ternyata terbagi ke dalam beberapa blok dengan karakteristik berbeda.
Baca Juga:Babak 12 Besar Liga 4 Seri 1, Persigar Sukses Tumbangkan PSB Bogor Ditengah Gempuran Transportasi Online, Arif Bertahan Menjadi Sopir Angkot Meski Penghasilan Menurun Drrastis
“Ternyata di makam Gunung Nagara itu ada tiga blok. Blok pertama yang diperkirakan makam tua yang dianggap Pangeran Kian Sancang. Blok kedua diperkirakan merupakan makam panglima utama Mbah Ageng Nagara dan patihnya. Dan blok ketiga yaitu makam Salawe yang di sana justru yang bisa didapatkan satu ciri-ciri karena di sana makamnya masih ada tulisan dengan Arab gundul, ada di prasasti makamnya. Di sana ada titimangsa di salah satu makam itu yaitu 11 hijriyah sampai 119 hijriyah,” pungkasnya. (Feri)