GARUT – Kabupaten Garut terkenal dengan berbagai objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, hingga September 2025 kondisi wisata di Garut saat ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dari target kunjungan pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Aam Pathulloh.
Aam memaparkan, hingga September 2025 terlihat pencapaian kunjungan diangka 46,09%, masih jauh untuk memenuhi target 100%.
Baca Juga:Harga Pupuk Subsidi Turun! Dispertan Garut Warning Kios yang Jual di Atas HETSepanjang Oktober 2025, Kabupaten Garut Dikepung 58 Kejadian Bencana Alam
Idealnya, kata Aam, sampai akhir kuartal ketiga (September) seharusnya pencapaian kunjungan diangka 75% dari target tahunan.
“Pencapaian 46,09% dalam waktu 9 bulan menunjukkan bahwa laju kunjungan wisatawan masih berada di bawah ekspektasi untuk dapat memenuhi target 100% pada akhir tahun. Idealnya, pada akhir kuartal ketiga (September), pencapaian seharusnya berada di angka 75% dari target tahunan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/11).
Menurut Aam, penurunan pengunjung wisata di Garut ini sangat terlihat jelas di beberapa destinasi wisata alam terbuka.
“Penurunan kunjungan cukup terlihat di destinasi wisata alam terbuka seperti pantai (Sayang Heulang, Santolo, Rancabuaya) dan merata hampir di semua objek wisata,” ucapnya.
Sedangkan, wisata di Garut yang mengalami peningkatan pengunjung saat ini yaitu Agrowisata Tepas Papandayan dan Balong Cafe.
“Sebaliknya, peningkatan justru terlihat di destinasi wisata minta khusus dan keluarga yang terpadu dengan daya tarik utama view dan suasana khas alam seperti Agrowisata Tepas Papandayan dan Balong Café,” sambungnya.
Langkah dari Dinas untuk meningkatkan wisata di Garut, kata Aam, yang dilakukan dari mulai perkuat promosi digital, kolaborasi dengan pihak terkait, menggandeng influencer lokal, serta event yang bisa menarik wisatawan ke Garut.
Baca Juga:Akhirnya 6.596 Honorer Garut Resmi Dapat NIK dan Siap Dilantik Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Skema Gajinya!Rumah Lansia di Garut Roboh, DPRD Desak Pemkab Kolaborasikan Anggaran Bantuan
“Dinas saat ini terus berupaya memperkuat promosi digital dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, komunitas pariwisata, serta influencer lokal. Disamping itu, Pemda Garut juga menggelar dan memfasilitasi event-event yang bisa menarik kunjungan wisata ke Kabupaten Garut,” tegas Aam.
Menurut Aam, faktor ekonomi masih menjadi faktor utama penurunan pengunjung, serta pergeseran tren wisata atau masyarakat lebih memilih yang bersifat tematik atau personal trip (private trip).
