GARUT – Pada bulan-bulan ini biasanya peternak di Kabupaten Garut sudah mulai persiapan untuk belanja sapi menghadapi hari raya kurban dan Idul Fitri. Peternak Garut sendiri biasanya belanja sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Beni Yoga mengutarakan, untuk memastikan sapi dari luar aman dari penyebaran virus PMK (Penyakit mulut dan kuku), pihaknya sudah menyiapkan petugas.
Untuk mengantisipasi penyebaran PMK ini biasanya pemantauan sudah dilaksanakan pada pintu-pintu masuk yang menjadi jalur distribusi. Petugas akan memeriksa surat keterangan sehat setiap hewan yang akan masuk ke Garut.
Baca Juga:Banyak Salah Data DTSEN di Garut, BPS Sebut Perbaikan Data di Operator DesaPengurangan TKD 2026, BPKAD Garut Sebut Tukin Hingga Pengurangan Pos Masih Dalam Pembahasan
“Saya kira bulan ini biasanya bulan-bulan pembelanjaan para petani dari Jawa Tengah Jawa Timur, nah kita di pos-pos masuk itu ada pos jaga kita untuk menjaga perkembangan itu (PMK). Biasanya mereka sudah mulai belanja ni bulan-bulan ini,Sehingga kita padatkan pengawasan di pintu-pintu masuk,” ujar Beni Yoga Kepala Diskanak Kabupaten Garut, Senin (4/11).
Setelah diketahui ada surat keterangan sehat, sapi juga tidak dilepas begitu saja, melainkan dipantau kembali kondisi kesehatannya ketika sudah sampai di peternak.
“Biasanya sapi yang masuk itu ada surat keterangan sehat dari sana. Jadi kita periksa dulu surat suratnya. Kalau ada kita pantau dia masuk ke peternak mana, nah secara rutin petugas kita memantau kesehatan hewan di lapangan,” jelas Beni.
PMK di Garut Cukup Terkendali
Beni mengatakan, kondisi sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Garut, sekarang ini cukup terkendali, dalam artian kasusnya masih ada tapi bisa dikendalikan.
Karena sampai sekarang ini pihaknya terus melaksanakan program vaksinasi di lapangan. Bahkan dari Pemerintah provinsi juga sekarang ini memberikan bantuan vaksinasi sekitar 6.000 dosis.
“Saya kira kalau pmk hari ini alhamdulillah cukup terkendali. Karena kita juga secara rutin terus melaksanakan gerakan vaksinasi di lapangan. Termasuk kita juga mendapatkan support vaksin dari provinsi sekarang hampir mungkin total kita 6.000 dosis. Jadi mudah-mudahan kalau PMK di Kabupaten Garut masih terkendali,” ujar Beni.
