RADARGARUT.ID – Bukan hanya keindahan alamnya saja Garut juga kaya akan tradisi yang masih di lestarikan. Salah satunya tradisi Ngawuwuh, tradisi meminum rempah bersama dengan empat jenis bahan yang berasal dari bahan alami.
Empat bahan alami yakni hasil bumi seperti jahe, kelapa, gula merah, dan batang sereh. Semua bahan itu dicampurkan menjadi wedang atau minuman hangat.
cara pembuatan minuman ini sangat menarik yaitu cara mengaduk minuman ini bukan menggunakan centong tapi memakai batang sereh yang telah dibakar hingga mengeluarkan aroma yang khas.
Baca Juga:Warga Kampung Cijeler Punya Tradisi Unik, Hajat Lembur, Makan Bareng di JalanWarga Perum Cempaka Pertahankan Tradisi Salam-Salaman di Hari Raya
Mengaduk minuman ini rempah inipun tidak sembarangan, minuman rempah ini dilakukan selama 17kali agar campuranya merata.
Tradisi Ngawuwuh selalu dinanti oleh masyarakat Mulakeundeu, Desa Sukalaksana, Kecamatan Sucinaraja.
Tradisi Ngawuwuh merupakan salah satu bentuk silaturahmi dan rasa syukur atas panen yang melimpah.
Masyarakat akan berkumpul di satu tempat untuk menikmati minuman rempah tersebut, melalukan arak arakan dengan membawa hasil panen dan juga melalukan acara kesenian lainnya.
Hasil panen tersebut akan dikumpulkan menjadi satu dan akan dibagikan kepada masyarakat terutaman kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ngawuwuh dalam bahasa indonesia artinya menjalin silaturahmi, interaksi. Berasal dari kata Wawuh yang artinya akrab. Bukan hanya berkumpul tapi menjadi momen berkumpulnya masyarakat untuk mempererat hubungan dan meningkatkan rasa syukur.
Tradisi Ngawuwuh ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara resmi pada tahun 2023 oleh pemerintah Jawa Barat.
Baca Juga:Burayot Garut, Camilan Tradisional yang Unik dan Bisa Dibuat di RumahSDN 3 Majasari Beruoaya Lestarikan Kaulinan Urang Lembur, untuk Perkuat Budaya Tradisional
Ngawuwuh biasanya dilakukan ketika musim panen atau menjelang acara adat dan keagamaan. Banyak tradisi yang semakin terkikis karena modernisasi , tetapi Ngawuwuh tetap dilestarikan oleh masyarakat agar identitas masyarakat tidak hilang.
Di era modernisasi tradisi Ngawuwuh sebagai kearifan lokal. Tradisi Ngawuwuh bukan hanya sekedar meminum rempah, tetapi sebagai bentuk memperkuat hubungan antarsesama dan bentuk melestarikan budaya dan meningkatkan rasa syukur.
