Surabi Legendaris, Jajanan Favorit Garut Bertahan Sejak 1960 dan Sudah Empat Generasi Tetap Eksis

Kuliner surabi pasundan Garut menjadi salah satu jajanan favorit warga. (Ale/Radar Garut)
Kuliner surabi pasundan Garut menjadi salah satu jajanan favorit warga. (Ale/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Surabi legendaris yang berlokasi di Jalan Papandayan Garut, sudah ada sejak tahun 1960 silam. Kuliner tersebut menjadi salah satu jajanan favorit warga Garut.

Arul salah seorang pedagang surabi tersebut mengatakan bahwa ia merupakan generasi ke empat dalam meneruskan warisan usaha tersebut.

“Generasi turun temurun, saya generasi ke empat dari buyut, nenek, uwa, saya,” ujarnya, sambil menyiapkan surabi pesanan pelanggan, pada Minggu (2/11).

Baca Juga:Tiga Orang Tewas dalam Kecelakaan Elf Rombongan Ziarah di WadoDibalik Kisah Viral Zyandra, Bocah Spesial yang Diboyong Kakaknya ke Sekolah

Surabi legend itu menurut Arul, setiap harinya buka tanpa ada jeda libur seharipun.

“Jualanya dari jam 4 sampai 8 pagi kalau hari biasa, tapi kalau hari libur sampai jam 9,” ujarnya.

Toping yang disediakan juga beragam, dari mulai surabi oncom, telur, keju, abon, seres hingga surabi original.

“Yang paling mahal oncom, abon, telur, harganya Rp12 ribu, yang paling murah yang polos itu Rp6 ribuan,” kata Arul.

Semua generasi pedagang surabi legendaris tersebut merupakan warga asli Garut asal Pasundan. “Asli Garut, dari Pasundan. Ya semua keluarga juga,” ungkapnya.

Arul menambahkan bahwa penghasilan yang ia dapatkan tidak menentu, namun jika di rata-ratakan penghasilanya bisa mencapai Rp1,3 juta hingga Rp1,5 jutaan per harinya.

“Tidak tentu sih, tapi kalau secara rata-rata mungkin Rp1,3 jutaan, bersihnya paling Rp. 600an itu kalau hari biasa, kalau libur agak sedikit lebih lah,” pungkasnya. (Ale)

0 Komentar