Ismail menjelaskan bahwa program rehabilitasi menjadi salah satu bentuk nyata implementasi konsep Pemasyarakatan yang Humanis. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi WBP untuk merefleksikan diri dan menyiapkan kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
“Kami tentunya ingin setiap warga binaan menyadari bahwa masa di dalam Rutan bukan akhir dari segalanya. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, menata kembali hidup, dan kembali ke masyarakat dengan semangat baru. Kami, dari jajaran Rutan Garut, akan terus mendampingi dan membuka ruang perubahan itu,” jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut, menurut Ismail, pihaknya menegaskan bahwa pemasyarakatan bukan hanya soal hukuman, tetapi tentang pemulihan, pendidikan moral, dan pembinaan kemanusiaan. “Semoga ini menjadi langkah nyata untuk melahirkan individu yang siap kembali berperan positif di tengah masyarakat,” pungkasnya. (*)
