Disnakertrans Laporkan 2 Warga Garut Menjadi Korban TPPO di Kamboja

Muksin, Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut
Muksin, Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut
0 Komentar

Aceng Malki meminta Warga Garut untuk tidak tertarik dengan iming-iming gaji yang besar ketika bekerja di Kamboja dan Myanmar. Karena tawaran tersebut sebetulnya tidaklah seperti kenyataannya.

“Saya selaku wakil rakyat sangat peduli terhadap isu ini karena di Garut itu kan banyak juga yang orientasinya bekerja di luar negeri,” kata Aceng Malki beberapa waktu lalu.

Imbauan khusus Aceng Malki ke warga Garut ini, karena selama ini animo warga Garut cukup tinggi untuk bekerja ke luar negeri.

Baca Juga:Desa Cintaasih Samarang Alokasikan Dana Desa Rp30 Juta Untuk Sapras 10 PosyanduPenyaluran Data Muzaki Terhambat, Abdullah Effendi Ajak Penyaluran Zakat ASN Melalui Baznas 

“Dimana ini adalah satu modus perdagangan manusia, sebenarnya ini bukan pekerjaan tapi modus perdagangan manusia yang dilarang oleh negara dan dilarang oleh PBB. Ini sangat menyengsarakan karena kita tahu semua dari media juga sudah bicara,” ujarnya.

Aceng Malki menceritakan situasi yang cukup miris sebagaimana yang menimpa banyak warga Indonesia di Kamboja. Mereka selama ini diperbudak menjadi operator-operator judi online dan juga penipuan online.

“Masyarakat belum paham tentang ini, mereka mengira bekerja di luar negeri itu enak. Ternyata mereka di sana dijadikan operator-operator untuk penipuan, baik itu judi online atau penipuan yang lain yang terstruktur di Kamboja dan Myanmar. Yang paling parah adalah banyak yang meninggal dan organ tubuhnya tidak utuh,” ucapnya.

Selain itu, masyarakat juga menurutnya harus paham, bahwa secara ekonomi, negara Kamboja dan Myanmar ini jauh lebih rendah daripada Indonesia. Sehingga tidak mungkin jika bekerja di dua negara ini gajinya lebih besar daripada di Indonesia.

“Wong mereka juga ekonomi di bawah kita kok. Masa sih harus bekerja ke sana dan tidak rasional kalau gaji di negara itu lebih tinggi dari kita. Dan ternyata memang terbukti,” tegasnya.

Tak hanya di negara Kamboja dan Myanmar, Aceng Malki juga mengingatkan warga Garut untuk tidak mau ditawari bekerja ke Timur Tengah, karena untuk sekarang ini tengah diberlakukan moratorium (Pemberhentian sementara). Jadi dapat dipastikan, apabila ada yang bekerja di Timur Tengah, maka itu adalah jalur ilegal.

“Pokoknya jangan lah, pertama ke timur tengah karena sudah moratorium dan pasti itu ilegal, kecuali yang petugas-petugas yang terakreditasi secara resmi seperti nakes, atau profesional lain, seperti dokter, suster itu boleh, tapi di luar itu seperti pembantu rumah tangga yang tidak tersertifikasi sudah moratorium. Dan kedua jangan ke negara Myanmar dan Kamboja karena itu jelas-jelas penipuan,” tegasnya.

0 Komentar