Wujudkan Pembinaan yang Humanis, Bapas Lakukan Penelitian Kemasyarakatan di Rutan Garut

istimewa
Wujudkan Pembinaan yang Humanis, Bapas Lakukan Penelitian Kemasyarakatan di Rutan Garut
0 Komentar

GARUT – Dalam upaya memperkuat pelaksanaan tugas pemasyarakatan yang humanis, profesional, dan berkeadilan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Garut melaksanakan kegiatan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas). Penelitian dilakukan terhadap sejumlah tahanan di Rumah Tahanan negara (Rutan) Kelas IIB Garut, Kamis (30/10).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Rutan Garut ini diawali dengan sambutan dari Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Muchamad Ismail, bersama Kasubsi Pelayanan Tahanan. Dalam arahannya, Karutan menegaskan pentingnya sinergi antara Rutan dan Bapas untuk mewujudkan sistem pembinaan yang lebih bermakna bagi para tahanan.

“Sinergi ini menjadi kunci agar pelayanan pemasyarakatan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berorientasi pada pembinaan dan pemulihan,” ujar Ismail.

Baca Juga:Star Energy Geothermal dan Bakti Barito Bangun Ruang Kelas Ramah Lingkungan di SDN 3 Barusari GarutRutan Kelas IIB Garut Lakukan Deteksi Dini TBC, 242 Warga Binaan Jalani Pemeriksaan Rontgen

Ismail juga menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan juga menjadi bentuk nyata kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan sistem pemasyarakatan yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pemulihan.

“Penelitian Kemasyarakatan dan asesmen awal ini penting untuk mengenal lebih dekat para tahanan, agar pembinaan yang diberikan tidak hanya formal, tetapi juga menyentuh kepribadian dan kehidupan sosial mereka,” jelas Ismail.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan Litmas memiliki peran penting sebagai dasar pemberian rekomendasi dari Bapas dalam proses hukum maupun dalam perencanaan pembinaan narapidana dan tahanan.

“Penelitian Kemasyarakatan tentunya akan membantu memahami kondisi sosial dan latar belakang individu, sehingga rekomendasi pembinaan dapat disusun lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Dalam prosesnya, tim Bapas melaksanakan asesmen awal dan wawancara Litmas terhadap para tahanan yang menjadi subjek penelitian. Melalui asesmen ini, petugas dapat menggali data terkait kondisi sosial, lingkungan keluarga, serta kebutuhan pembinaan dari masing-masing individu.

Hasil Litmas tersebut akan menjadi acuan dalam menentukan arah pembinaan dan pemberian layanan yang sesuai prinsip individual treatment atau perlakuan perorangan. Dengan demikian, proses pembinaan di Rutan diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan menyentuh aspek psikologis maupun sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). (*)

0 Komentar