Ismail juga menegaskan bahwa Rutan Kelas IIB Garut terus berkomitmen membangun budaya kerja yang solid, humanis, dan berorientasi pada pembinaan. Oleh karena itu ia mendorong agar setiap pegawai memiliki kepedulian terhadap sesama, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap langkah pelayanan.
“Kami ingin menanamkan semangat bahwa bekerja di lingkungan Pemasyarakatan adalah bentuk pengabdian kepada bangsa. Setiap tindakan kita, sekecil apapun, harus dilandasi semangat nasionalisme dan rasa tanggung jawab kepada negara,” ujarnya.
Ia menambahkan, sinergi antar-UPT Pemasyarakatan se-Garut Raya merupakan wujud nyata semangat gotong royong sebagaimana diwariskan oleh para pemuda pendiri bangsa pada 1928. Dengan kebersamaan tersebut, kata Ismail, seluruh jajaran dapat terus memperkuat soliditas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan publik.
Baca Juga:Rutan Garut Gelar Razia Gabungan Bersama TNI dan Polri, Pastikan Kamar Hunian Bebas dari Barang TerlarangRutan Garut Lakukan Studi Tiru ZI ke Lapas Cirebon, Perkuat Komitmen Menuju WBBM
“Kebersamaan ini bukan hanya simbol, tapi bukti bahwa semangat Sumpah Pemuda masih hidup di antara kita. Melalui kolaborasi antar-UPT, kita bisa menghadirkan wajah Pemasyarakatan yang semakin profesional, humanis, dan berintegritas,” pungkasnya. (*)
