GARUT – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 3.000 pegawai dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sedang melakukan Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) guna mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Sekarang 3.000an pegawai SPPG sudah kita latih, dan itu menjadi salah satu syarat untuk terbitnya SLHS,” ujar Leli Yuliani, Selasa (21/10).
Leli menjelaskan, bahwa persyaratan SLHS bagi penjamah makanan SPPG bukan dikarenakan setelah adanya keracunan, akan tetapi itu sudah menjadi standar yang sudah biasa diterapkan untuk usaha jasa boga atau katering.
Baca Juga:Lapas Garut Tandatangani Komitmen Zona Bebas Halinar, Teguhkan Integritas dan Profesionalitas PetugasWarga Binaan Lapas Garut Ikuti Perkemahan Pramuka Se-Jabar di Lapas Narkotika Cirebon
“Bukan karena setelah adanya keracunan, jadi sudah menjadi syarat cuman kan kemarin untuk yang SPPG kita lihat berdasarkan pengajuan, kalau ada pengajuan kita proses,” jelasnya.
Leli mengaku, bahwa ia mendapatkan tugas untuk mengadakan PKP sejak Oktober kemarin. “Kalau saya dari Dinkes ditugaskan per awal Oktober, karena itu mungkin koordinasi dari atasnya, saya kan tergantung penugasan saja,” ujarnya.
Sementara untuk dapur SPPG sendiri, kata Leli, saat ini sudah ada sekitar 30 dapur yang sedang dalam proses pengajuan sertifikat tersebut.
“Yang sekarang sudah ada 30 SPPG yang sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat, karena memang harus didahului dulu dengan pelatihan keamanan pangan,” katanya.
Selain itu, Leli menegaskan bahwa kebutuhan tenaga ahli gizi juga menjadi perhatian utama, lantaran saat ini ketersediaan tenaga ahli gizi di Garut masih sangat kurang karena di Garut belum ada sekolah tenaga ahli gizi.
“Ahli gizi sekarang itu kebutuhanya sangat tinggi, kalau di Garut memang kurang karena belum ada sekolah gizi di Garut, Stikes karsa itu baru mau buka,” tegasnya.
Leli menambahkan, meski demikian itu bukan merupakan suatu kendala karena tenaga ahli gizi dari luar Garut tetap bisa mengisi kebutuhan tersebut.
Baca Juga:Rutan Garut Tandatangani Komitmen Bersama Pemberantasan Narkoba, Handphone, dan Barang TerlarangDinas Pertanian Garut Fasilitasi Bantuan Benih Jagung Hibrida untuk Program Polri Tanam Jagung
“Maksudnya gini, kalau semua SPPG tetap semuanya juga memiliki tenaga ahli gizi, tapi ahli gizinya itu bukan orang Garut,” pungkasnya. (Ale)