TKW Asal Garut Terlantar di Arab Saudi, Bupati Instruksikan Penanganan Cepat Kasus TPPO

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Kab. Garut, Muksin. (Foto: Rizka/Radar Garut)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Kab. Garut, Muksin. (Foto: Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Beberapa pekan yang lalu beredar salah satu vidio dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Garut yang sempat viral di media sosial, unggahannya yaitu meminta bantuan kepada Pemkab Garut untuk memulangkannya dari Arab Saudi.

PMI tersebut dalam unggahan vidionya berasal dari Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, ia mengaku dijanjikan oleh penyalur tenaga kerja akan dipekerjakan sebagai petugas kebersihan di Arab Saudi. Namun, semenjak berangkat dari bulan Juli 2025 hingga sekarang ia belum bekerja sama sekali hingga terlantar.

Dalam sambutanya saat Apel Gabungan di Lapangan Setda, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan bahwa sempat ada korban atas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Arab Saudi, ia dengan tegas meminta Kadisnakertrans Garut untuk menangani kasus tersebut dengan cepat.

Baca Juga:Terdampak Sengketa Tanah, Siswa SMA Datangi Kantor Bupati Garut Karena Sekolah Terancam DigusurSelama Dua Abad Terlupakan, Guru Madrasah Akhirnya Masuk Rencana Anggaran Daerah Garut

“Kemarin ada kejadian warga kita yang menjadi korban penjualan orang TPPO ya, saya minta pak kadis segera ke Jakarta, pokonya jangan diam ditempat, cari solusi,” katanya, Senin (20/10).

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut Muksin menjelaskan, bahwa kondisi saat ini masih berkomunikasi terus dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).

“Masih kontek dengan BP3MI masih tahap komunikasi dengan perwakilan yang ada di Arab Saudara,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Menurut Muksin, untuk sekarang belum ada informasi lebih lanjut terkait keberadaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) tersebut, dikarenakan kasus pekerja migran yang ilegal atau non-prosedural di Indonesia sangat banyak, tercatat menurut BP3MI sekitar 20 ribu seluruh Indonesia.

“Ya, kita belum ada informasi kembali ya terkait dengan keberadaan daripada TKW tersebut. Namun sekarang kan karena kasusnya banyak di Indonesia itu kan, itu kalau menurut BP3MI itu hampir 20.000 seluruh Indonesia, jadi istilahnya ngantrilah karena sumber daya yang ada di sana juga terbatas,” lanjutnya.

“Kondisinya sekarang (TKW) di Syarikah.Syarikah itu semacam agen ya,” tambahnya.

Ia menyampaikan, bahwa kasus pekerja migran yang non-prosedural atau ilegal di Garut dari awal Januari 2025 hingga sekarang tercatat ada 15 orang, dan sudah dipulangkan sekitar 12 orang, sisanya 3 orang termasuk TKW yang di Arab Saudi.

0 Komentar