GARUT – Situ Cangkuang, merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Garut, saat ini kondisinya cukup mengkhawatirkan. Pasalnya terjadi penyusutan volume air yang cukup besar semenjak beberapa tahun ini.
Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan mengatakan, luas volume air di Situ Cangkuang dulunya mencapai 32 hektar, namun sekarang ini hanya tersisa 9 hektar saja.
Situ Cangkuang sendiri menurut Yudha, tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata saja, namun juga berperan penting dalam mengairi lahan pertanian di daerah sekitarnya.
Baca Juga:MBG di Garut Terhenti, Sekolah Tunggu Kejelasan dari Pihak Terkait Batu Tumpang Garut, Surga Panjat Tebing di Tengah Jalur Selatan Suguhkan Hamparan Kebun Teh yang Asri
Karena itu Yudha mengusulkan agar Situ Cangkuang dilakukan revitalisasi agar mengembalikan volume airnya seperti dulu dan beroperasi kembali.
“Debit air Situ Cangkuang makin berkurang. Ini harus ada upaya revitalisasi agar fungsinya sebagai sumber irigasi kembali optimal. Saya nanti akan menyampaikan hal ini ke Dinas PUPR Kabupaten Garut, bahkan sampai ke Pemerintah Provinsi dan Kementerian PUPR, karena ini tentu sangat membutuhkan dukungan anggaran yang cukup besar,” kata Yudha, Sabtu (18/10).
Sebelumnya, air Situ Cangkuang yang surut juga dirasakan oleh kelompok warga pengelola wisata perahu rakit. Penyedia jasa perahu rakit yang biasa mengantar wisatawan menuju candi Cangkuang banyak yang beralih profesi.
Akibat air yang surut, banyak perahu rakit yang tak lagi digunakan dan bersandar di tepian situ Cangkuang.
“Surutnya debet air Situ Cangkuang akibat kekeringan. Selain itu, penggunaan air situ rebutan dengan lahan pesawahan, ” kata Sukanda petugas tiket, belum lama ini.(Feri/Pepen)