Lapas Garut Tebar 36.000 Benih Ikan Nila di Kolam SAE untuk Program Kemandirian WBP

Petugas Lapas Garut bersama WBP tebar benih ikan nila di kolam ikan SAE
Petugas Lapas Garut bersama WBP tebar benih ikan nila di kolam ikan SAE
0 Komentar

GARUT – Sebanyak 36.000 ekor benih ikan nila resmi ditebar di Kolam Ikan SAE (Sarana Asimilasi dan Edukasi) milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sekaligus langkah nyata Lapas Garut dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan narapidana.

Sebanyak tiga orang WBP terlibat langsung dalam proses penebaran dan nantinya akan dilibatkan secara aktif dalam proses pemeliharaan ikan hingga masa panen. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Asep Supriatna, serta Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja (Kasubsi Bimker & PHK), Egis Fantasi.

Dalam keterangannya, Kepala Lapas Garut, Rusdedy, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini yang berjalan lancar dan penuh semangat.

Baca Juga:Pelaku Pembobolan Sekolah di Garut Berhasil DitangkapJelang Hadapi Kompetisi Resmi, Persigar dan Maung Garut Gelar Laga Ujicoba

“Kami berkomitmen memberikan pembinaan yang bermanfaat dan berkelanjutan kepada WBP. Program budidaya ikan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tapi juga membangun karakter, disiplin, dan tanggung jawab,” ungkap Kalapas.

Senada dengan itu, Kasi Giatja, Asep Supriatna, menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi antara pembinaan dan produktivitas.

“Melalui kegiatan ini, WBP bisa belajar langsung tentang budidaya ikan secara praktis. Harapannya, keterampilan ini bisa menjadi bekal berharga saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Penebaran benih ikan nila ini merupakan tahap awal dari siklus budidaya yang ditargetkan akan menghasilkan panen dalam kurun waktu 3-4 bulan ke depan. Hasil dari budidaya ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan dapur lapas dan sebagian lagi bisa dipasarkan, sebagai bentuk kontribusi terhadap PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

Program budidaya perikanan ini pun mendapat perhatian positif dari masyarakat sekitar dan dinilai sebagai inovasi pembinaan yang mampu memberikan harapan baru bagi para narapidana untuk hidup lebih baik pasca menjalani masa pidana.(Feri)

0 Komentar