RADARGARUT.ID – Tak pernah habis membahas wisata di Garut, dengan pesona alamnya yang memukau tempat ini menjadi tujuan favorit para wisatawan.
Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga sejarah yang tak pernah sepi pengunjung. Namun pernah dibayangkan tidak, jika di satu tempat sudah ada wisata alam, budaya hingga nilai sejarah yang tinggi.
Seperti di Desa Situ Cangkuang yang menawarkan wisata alam, sejarah sekaligus budaya yang masih kental mulai dari candi, rumah adat, hingga danau yang memukau.
Sejarah Candi Cangkuang
Baca Juga:Tempat Wisata Alam, Sejarah dan Budaya: Desa Situ Cangkuang TerbaruCozy dan Estetik: 5 Tempat Makan di Garut yang Instagramable
Seperti halnnya Candi Cingkuang yang memiliki nilai sejarah tinggi, sudah ada sejak abad ke-7/ke-8 candi berukuran kecil ini sekitar 4 x 18 x8 meter dengan desain klasik.
Candi ini merupakan candi hindu yang berada di Kampung Pulo tepatnya di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Candi hindu satu satunya bertahan di Tatar Sunda dan ditemukan pertama kali di Tatar Sunda tempat ini.
Nama Candi ini berasal dari nama desa dan berasal dari sejenis tanaman pandanus furcatur yang ada disekitar makam Embah Dalem Arief Muhammad leluhur Kampung Pulo yang ada di dekat candi ini.
Oleh masyarakat sekitar daun cangkuang itu biasanya dimanfaatkan untuk membuat tikar, tudung atau pembungkus.
Candi Hindu ini pertama kali ditemukan oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita pada tahun 1966 menurut buku Notulen Bataviaasch Genotschap.
Pada awal penemuan adanya sebuah reruntuhan bangunan candi dan makam kuno di bukit Kampung Pulo ini. Makam yang di maksud adalah makam Arief Muhammad penduduk setempat menganggapnya sebagai leluhur mereka.
Baca Juga:Lezat dan Menggugah Selera: 5 Kuliner Legendaris di GarutAnak Laki-laki Tampil Kece: 5 Prompt Gemini AI Wajib Coba
Bangunan Candi sekarang adalah hasil pemugaran yang sudah diresmikan sejak tahun 1978.
Tiket masuk Candi Cangkuang
Untuk sampai ke Candi Cangkuang ini anda perlu menaiki rakit untuk menyebrangi Danau Cangkuang, dan dikenakan biayaya tambahan sebesar Rp. 10.000/dewasa dan Rp. 5.000/anak
Weekday:
Wisatawan Manca Negara: Rp. 15.000/dewasa dan Rp. 10.000/anak
Wisatawan Domistik: Rp. 10.000/dewasa dan Rp. 5.000/anak
Weekend:
Wisatawan Manca Negara: Rp. 30.000/dewasa dan Rp. 15.000/anak
Wisatawan Domistik: Rp. 15.000/dewasa dan Rp. 7.000/anak