GARUT – Anggota DPRD Kabupaten Garut, Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan menggelar Reses Masa Sidang tahap 1 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 1, dengan mengusung tema “Ngamumule sareng Ngalestarikeun Seni Budaya Sunda Titingal Karuhun Urang”, di gedung Art Center, Senin (13/10).
Dalam reses kali ini, Yudha menyerap beragam aspirasi dari para pelaku seni dan masyarakat. Diantara yang paling menonjol, kata Yudha, yaitu keinginan besar mereka supaya kesenian Sunda terus dijaga dan dilestarikan, terutama di kalangan generasi muda.
” Secara umum aspirasi mereka adalah kesenian Sunda harus dijaga, harus dilestarikan. Ada yang sifatnya bantuan untuk sanggar-sanggar mereka, tentu ini akan saya minta untuk dibuat proposalnya, bantuan-bantuan peralatan degung, peralatan pencaksilat,” ujarnya.
Baca Juga:Batu Garut Kelas Premium Milik Bang Diang Ini Dijual Seharga Rp30 Juta, Begini KeistimewaannyaDPRD Garut Ingatkan Pemkab: Penertiban PKL Jangan Sekadar Tegakkan Aturan, Tapi Juga Beri Solusi
Dalam reses kali ini lanjut Yudha, juga melibatkan para budayawan Sunda sebagai bentuk upaya menjembatani aspirasi seniman lokal supaya bisa masuk dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Garut maupun kebijakan kebudayaan lainnya.
Bukan hanya itu, para seniman dari berbagai wilayah di Dapil 1 juga mengutarakan harapan mereka supaya diberi ruang tampil secara rutin di tempat umum maupun destinasi wisata Garut.
” Tadi juga aspirasi dari para seniman, agar mereka bisa tampil, perform secara rutin di ruang-ruang publik, seperti di destinasi wisata seperti di Situ Cangkuang, Situ Bangenbit, Kampung Kulo, dan destinasi lainnya,” lanjutnya.
Selain soal ruang berekspresi, ada juga aspirasi dari masyarakat supaya muatan lokal (Mulok) kesenian Sunda bisa kembali dihidupkan di tingkat SD dan SMP. Tujuannya supaya generasi muda tetap akrab dengan budaya daerahnya sendiri.
“Kemudian juga, mereka ingin ada muatan lokal juga di SD maupun di SMP, ingin agar kesenian Sunda ini teragam ya, mau degung, mau karawitan, mau kacapi suling, mau tarian, dan yang lainnya, itu masuk dalam muatan lokal kurikulum SD maupun SMP di Kabupaten Garut,” ucapnya.
Yudha juga menambahkan, ada pula aspirasi dari peserta reses supaya pemerintah membantu penyediaan peralatan kesenian di sekolah-sekolah, terutama untuk kegiatan ekstrakurikuler yang bisa menumbuhkan minat siswa terhadap budaya Sunda.