GARUT – Berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Garut sekarang ini tak lagi identik dengan suasana yang menegangkan. Di halaman Lapas Garut yang berlokasi di Jl. H. Hasan Arief, Banyuresmi, Garut, sekarang ini berdiri sebuah tempat nongkrong unik yang justru menyajikan kehangatan dan aroma kopi, yaitu “Kafe Integrasi Kejo Comot.”
Kafe ini tak cuma menjadi tempat ngopi, namun juga menjadi simbol perubahan wajah Lapas Garut menjadi lebih terbuka dan ramah bagi masyarakat umum.
Siapapun bisa datang, untuk menikmati makanan lezat, menyeruput kopi hangat, bahkan menggelar acara ulang tahun atau rapat santai di area halaman Lapas Garut ini.
Baca Juga:Audiensi di DPRD Garut, GLMPK Desak PT.JIL Patuhi Aturan Batas Sepadan SungaiPesantren Taubatul Mudznibin, Jalan Spiritual WBP Lapas Garut Menuju Perubahan
Kepala Lapas Garut, Rusdedy menerangkan, kurang lebih baru sebulan diresmikan, kunjungan ke kafe ini cukup ramai. Bahkan ada yang sudah mengadakan acara ulang tahun dan rapat di kafe ini.
Rusdedy mempersilahkan bagi masyarakat umum untuk mengadakan acara di Kafe Integrasi Kejo Comot. Pihaknya pun menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari parkiran yang luas, masjid, toilet, dan fasilitas hiburan seperti karaoke.
Hadirkan Pelayanan Publik yang Nyaman
Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy, menjelaskan bahwa salah satu tujuan menghadirkan Kafe Integrasi Kejo Comot ini adalah untuk memberikan kenyamanan bagi keluarga narapidana saat berkunjung.
“Jadi memang Lapas Garut ini kan salah satu unit pelayanan publik terutama untuk masyarakat yang melakukan kunjungan di dalam lapas,” ujarnya.
” Satu bentuk pelayanan kita itu ya menyediakan fasilitas yang kira-kira masyarakat itu merasa nyaman pada saat melakukan kunjungan ke dalam lapas,” sambung Rusdedy.
Menghapus Stigma Negatif Tentang Lapas
Lebih dari sekadar fasilitas publik, kehadiran Kafe Kejo Comot juga untuk mengubah stigma negatif tentang lapas.
” Jadi memang kafe ini punya banyak manfaat ya, pertama kita mencoba untuk mengurangi stigma negatif masyarakat tentang lapas, bahwa lapas itu menyeramkan, menakutkan, padahal sebetulnya tidak,” tegas Rusdedy.
Baca Juga:Pesantren Taubatul Mudznibin, Jalan Spiritual WBP Lapas Garut Menuju PerubahanSemangat Sportivitas: Petugas dan WBP Lapas Garut Gelar Olahraga Tenis Bersama
Langkah ini juga menjadi upaya Lapas Garut untuk mempererat hubungan antara lembaga pemasyarakatan dan masyarakat, agar publik melihat narapidana bukan semata pelaku kejahatan, melainkan individu yang sedang berproses menuju perubahan.