Bank BJB Dukung Akselerasi Program MBG Gratis Lewat Skema Pembiayaan SPPG

Foto: bjb for radar garut
“MBG: Antara Fakta, Harapan, dan Solusi” yang digelar oleh Lembaga Kajian Kemasyarakatan dan Optimalisasi Pemerintah Daerah (LK2OPD/Elkoped) di Kota Tasikmalaya. (Foto: Bank BJB for Radar Garut)
0 Komentar

Jawa Barat — Upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan pemerintah melalui berbagai program unggulan. Salah satu yang kini menjadi perhatian utama adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dirancang untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan asupan gizi seimbang demi mewujudkan generasi sehat, kuat, dan cerdas di masa depan.

Sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan pusat, Bank BJB menunjukkan dukungan aktif terhadap keberhasilan program ini melalui penyediaan solusi pembiayaan investasi yang adaptif dan berkelanjutan bagi pembangunan serta penguatan Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) pusat pengelolaan makanan bergizi yang menjadi tulang punggung pelaksanaan program MBG di daerah.

Kesiapan tersebut disampaikan dalam forum diskusi bertajuk “MBG: Antara Fakta, Harapan, dan Solusi” yang digelar oleh Lembaga Kajian Kemasyarakatan dan Optimalisasi Pemerintah Daerah (LK2OPD/Elkoped) di Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/10).

Baca Juga:Tantangan Pemerintah: Menarik Minat PPPK Bertugas di Wilayah TerpencilKeluar Sebagai Juara, Maung Garut Wakili ke Tingkat Provinsi di Ajang Liga 4 Seri 2

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari tokoh masyarakat, aparatur sipil negara, praktisi media, akademisi, hingga pelaku kuliner. Turut hadir pula H. Wahid, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan program MBG.

Beberapa narasumber yang turut hadir antara lain KCD Wilayah XII Jawa Barat, Dede Rahayu, S.Pd., M.Pd., Pemimpin Cabang bank bjb Tasikmalaya, Anet Yulisthian, Chef Profesional, Asep Fitriadi dan Perwakilan dari media, Ogi Fathuzzaman.

Ketua LK2OPD, Asep Heru, menuturkan bahwa diskusi ini muncul dari keprihatinan atas maraknya narasi di media sosial terkait pelaksanaan MBG pascakejadian dugaan keracunan. Ia menilai perlunya literasi publik dan komunikasi yang seimbang agar masyarakat memahami esensi program.

“Program ini sejatinya merupakan langkah strategis Presiden Republik Indonesia untuk memperbaiki asupan gizi anak-anak Indonesia menuju generasi emas 2045. Jangan sampai narasi negatif menutupi niat baik pemerintah,” ujarnya.

Dari hasil diskusi, seluruh peserta sepakat bahwa program MBG perlu dilanjutkan dengan perbaikan menyeluruh, termasuk penguatan sistem dan pembiayaan pelaksana di lapangan.

Dalam kesempatan itu, Pemimpin Cabang bank bjb Tasikmalaya, Anet Yulisthian, menegaskan bahwa sektor perbankan memiliki peran penting dalam mempercepat realisasi dapur gizi di berbagai daerah.

0 Komentar