Baru Juga Dikunjungi DPR RI, Dapur MBG di Kadungora Diduga Sebabkan Belasan Anak Keracunan Lagi

Sejumlah pelajar di Kadungora mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora usai insiden keracunan makan
Sejumlah pelajar di Kadungora mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora usai insiden keracunan makanan MBG, Selasa (30/9) (Foto : Rizki Peratami/Radar Garut)
0 Komentar

Sejumlah siswa dengan jumlah tidak sedikit mengeluhkan pusing dan sakit perut usai menyantap makanan yang disediakan dari program Makan Bergizi Gratis.

Setelah insiden tersebut, pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan seluruh siswa lebih awal.

Biasanya jam pulang sekolah pukul 14.30 WIB, namun kali ini dipercepat setelah kejadian.

Baca Juga:Kesaksian Siswi Korban MBG di Kadungora, Makanan Ini Diduga Jadi PemicuKesaksian Siswi Korban MBG di Kadungora, Makanan Ini Diduga Jadi Pemicu

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Garut, Nurdin Yana membenarkannya.

“Betul, anu kamari dimonitor ku wakil DPR-RI (Betul, yang kemarin dimonitor oleh Wakil Ketua DPR-RI),” katanya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Nurdin menyampaikan bahwa berdasarkan data sementara yang diterimanya dari Dinas Kesehatan, setidaknya sudah ada 17 orang pelajar yang mengalami gejala keracunan.

Belasan pelajar tersebut saat ini tengah mendapatkan perawatan di Puskesmas Kadungora.

Selain itu juga, Nurdin menyebut bahwa para pelajar tersebut diketahui mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan bergizi gratis.

Adapun MBG yang diterima oleh para pelajar itu berasal dari salah satu dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut.

Dapur yang membagikan makanan bergizi gratis itu diketahui beberapa hari sebelumnya, atau tepatnya Jumat, 26 September 2025 sempat didatangi oleh Wakil Ketua DPR-RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.

Baca Juga:Yeay! Jalan Tol ke Garut Segera Dibangun, Pemerintah Segera Lelang Ulang6 Cara Cegah Penyakit Jantung ala Kepala Dinas Kesehatan Garut, Nomor Terakhir Sering Kita Abaikan

Berdasarkan pantauan di lapangan, jumlah pelajar yang menjalani perawatan terus mengalami penambahan.

Para pelajar datang ke Puskesmas Kadungora sambil ditemani oleh orang tuanya.

Salah seorang orang tua yang mengantar, Wiwin mengatakan bahwa dirinya awalnya menerima informasi dari pihak sekolah bahwa anaknya mengalami gejala keracunan. Gejala tersebut diduga usai anaknya menyantap MBG.

“Gejalanya pusing, diare sama tidak ingat. Tadi anak saya langsung sesak. Tidak ingat (pingsan),” kata Wiwin.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pelajar yang mengalami gejala keracunan terus berdatangan. Keterbatasan tempat tidur pun menjadikan sejumlah pelajar harus menjalani perawatan diatas veltbed milik BPBD Garut di Lorong Puskesmas.

Belum ada keterangan resmi kaitan dengan jumlah korban keracunan yang kali ini terjadi.

Namun bila melihat yang menjalani perawatan, jumlahnya mencapai puluhan orang. (rzi)

0 Komentar