Garut – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan banyak pihak karena akhir-akhir ini banyak kasus keracunan. Termasuk di Kabupaten Garut juga beberapa waktu lalau sempat terjadi keracunan MBG di Kadungora.
Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Garut juga turut menanggapi perihal keracunan yang terjadi di Kadungora.
Ketua PC PMII Kabupaten Garut, Adrian Hidayat menilai bahwa pada awalnya program MBG ini memiliki tujuan yang mulia dan sangat baik. Namun kenyataan di lapangan pelaksanaannya yang tidak benar sehingga terjadi kasus keracunan.
Baca Juga:Puluhan Perahu Nelayan di Garut Rusak Karena Gelombang, Sulit Diberikan Bantuan Karena Area TerlarangKesbangpol Garut Temukan 2 Wilayah yang Memasang Bendera One Piece di Garut, Ini Motifnya
” Meskipun Program MBG bertujuan mulia untuk mendukung tumbuh kembang anak bangsa, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak persoalan serius, mulai dari lemahnya pengawasan, ketidakjelasan SOP, hingga kelalaian penyelenggara yang menyebabkan keracunan,” ujarnya.
Adrian mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, khususnya Satgas MBG untuk melakukan evaluasi total. Diantaranya kata Adrian:
- Mengevaluasi dan meninjau ulang SOP yang digunakan di setiap SPPG.
- Melakukan verifikasi menyeluruh terhadap perizinan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) di setiap dapur.
- Memastikan setiap ahli gizi di SPPG memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang sah.
- Memberhentikan sementara operasi SPPG yang belum menyelesaikan izin kesehatan, izin usaha, dan izin bangunan.
- Mengingatkan setiap pemilik yayasan penyelenggara SPPG agar mendahulukan kesehatan dan keamanan masyarakat dibandingkan kepentingan bisnis semata. (rizka)