“Untuk itu saya lupa ya, karena kami dari Kementerian Lingkungan, tapi kalau tidak salah tadi Pak Kepala Dinas menyampaikan ada berapa puluh, kan ada levelnya, ada yang sudah di atas kota tuh mungkin 60 atau berapa saya kurang tahu, nanti datanya ada di DLH ya, jadi udah cukup banyak, tetapi mungkin masih di bawah 10 persen ya dari jumlah sekolah yang ada,” tambahnya.
Program Adiwiyata menurutnya juga untuk pembentukan karakter anak-anak. Karena penting sekali mendidik anak sejak dini untuk cinta terhadap lingkungan.
“Kenapa? Karena sebetulnya sekolah itu kan pembentukan karakter, karakter itu kan salah satunya termasuk karakter lingkungan, Kemendikdasmen, Kemenag itu sekarang melihat pentingnya sekolah-sekolah itu anak-anaknya dididik untuk cinta lingkungan. Kami Kementerian Lingkungan Hidup tentu saja menyambut baik dengan adanya perhatian dari Kemendikdasmen dan Kemenag yang menganggap karakter lingkungan itu harus ditunjukkan dan harus ditanamkan ke sekolah,” jelasnya.
Baca Juga:Garut Ajukan 6.616 Tenaga Honorer Jadi PPPK Paruh WaktuKapolri Janji Usut Kasus Barracuda Brimob Lindas Ojol, Propam dan Kapolda Metro Turun Tangan
Terlebih lagi di tengah isu perubahan iklim sekarang ini. Banyak bencana yang terjadi akibat kerusakan alam. Maka program ini diharapkan dapat membentuk karakter penerus bangsa di kemudian hari.
“Karena saat ini kita sedang menghadapi perubahan iklim, dampaknya luar biasa, banjir, rongsor, angin puting beliung, panen yang gagal, dan segala macam penyakit itu bisa menjadi salah satu dampak dari perubahan iklim. Kita bisa mengantisipasi, melakukan penanggulangan, melalui aksi adaptasi dan mitigasi, itu program Adiwiyata bisa menjadi salah satu program dalam langkah mendorong supaya warga sekolahnya lebih peduli terhadap lingkungan dan bisa melakukan aksi-aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” katanya.(rizka)