Warga Garut Diminta Waspada Terhadap Leptospirosis, 4 Orang Sudah Meninggal Dunia

tikus menyebarkan bakteri yang menjadi penyebab penyakit leptospirosis (AI)
tikus menyebarkan bakteri yang menjadi penyebab penyakit leptospirosis (AI)
0 Komentar

​Garut – Masyarakat Kabupaten Garut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Leptospirosis.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dari urin tikus ini kini mulai menjadi ancaman serius. Hingga 20 Agustus, tercatat 18 kasus Leptospirosis tersebar di 13 kecamatan, dengan 4 di antaranya meninggal dunia.

​Sekretaris Dinas Kesehatan Garut, Yodi Sirodjudin, menjelaskan bahwa bakteri Leptospira dibawa oleh tikus dan dapat mengontaminasi genangan air melalui urinnya. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit.

Baca Juga:Penyandang Disabilitas di Garut Jadi Korban Kekerasan Seksual, Yudha Dorong Pemkab Ambil Langkah SeriusKPK Buru Mobil Mewah Immanuel Ebenezer Usai OTT

“Nah ini harus diwaspadai oleh masyarakat karena tadi berkaitan dengan sanitasi lingkungan karena ini dibawanya oleh tikus jadi diharapkan masyarakat lebih waspada terutama sanitasi lingkungan kesehatan lingkungan, jadi si Leptospirosis ini oleh bakteri leptospira, jadi bakteri ini teh ada di air kencingnya tikus, jadi kalau ada genangan-genangan air yang kemungkinan sudah terkontaminasi atau tercampur urin tikus harus waspada karena masuk ke tubuh manusia kalau ada luka bisa masuk lewat sana,” kata Yodi, Rabu (27/8).

​Penyakit ini dikenal memiliki tingkat kematian yang tinggi, dengan case fatality rate mencapai 22,2 persen.

Yodi menambahkan, gejala awalnya sering kali mirip flu biasa.

“Gejalanya seperti demam mirip flu dan masyarakat menganggapnya flu biasa padahal bisa jadi adanya leptospirosis, batuk, bengkak-bengkak di kaki dan tangan, kalau ada luka takutnya masuk lewat sana bakterinya,” tambahnya.

Leptospirosis dapat menyerang organ dalam seperti paru-paru dan ginjal dalam waktu 5 hingga 14 hari.​Mengingat kasus yang sudah menyebar luas dari daerah utara hingga perkotaan, Yodi menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Masyarakat harus segera membersihkan genangan air dan aktif memberantas tikus di sekitar rumah, terutama tikus got,” ujarnya.

​Pemerintah Kabupaten Garut telah mengambil langkah-langkah preventif dengan menggelar rapat koordinasi yang dipimpin oleh Bupati. Himbauan kewaspadaan telah disampaikan kepada para camat dan kepala desa agar diteruskan kepada masyarakat.

“Itu diberikan himbauan kewaspadaan baik itu ke para camat dan kepala desa, kita upaya preventif karena ini juga relatif membahayakan itu karena menyerang organ dalam,” imbuh Yodi.

0 Komentar