Pemkab Garut Akan Segera Bangun Sekolah Rakyat untuk Anak-anak Kurang Beruntung

Nurdin Yana, Sekda Garut
Nurdin Yana, Sekda Garut
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bersama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) akan segera menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai wadah pendidikan bagi anak-anak kurang beruntung. Langkah ini ditandai dengan pleno penetapan calon siswa yang digelar di Aula Dinas Sosial Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Tarogong Kidul, Rabu (27/8/2025).

“Ini bersama dengan balai besar pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial, kita mengadakan pleno terkait dengan penetapan calon peserta didik yang akan di didik pada sekolah rakyat,” Ujar Sekda Garut, Nurdin Yana, usai kegiatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menjelaskan bahwa sekolah ini dikhususkan bagi anak-anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu, khususnya yang masuk kategori desil satu dan dua.

Baca Juga:Warga Garut Diminta Waspada Terhadap Leptospirosis, 4 Orang Sudah Meninggal DuniaPenyandang Disabilitas di Garut Jadi Korban Kekerasan Seksual, Yudha Dorong Pemkab Ambil Langkah Serius

“Kriteria peserta didiknya bagi mereka yang putus sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa masuk kesini untuk di didik, kualifikasi pendidikanya insyaallah lebih mengarah ke arah yang lebih modern,” ujarnya.

Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah pertama yang berkesempatan merintis sekolah model ini. Menurut Nurdin, hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri sekaligus tantangan bagi Pemkab Garut untuk memastikan keberhasilan program.

“Alhamdulillah rekan-rekan sekalian, Kabupaten Garut mendapat fase pertama sekolah rintisan bisa juga sekolah rakyat,” ujarnya.

​Menurut Nurdin, Sekolah rakyat dirancang sebagai sekolah asrama (full-day school) sehingga siswa tidak hanya belajar, tetapi juga tinggal di lingkungan sekolah dengan fasilitas lengkap.

“Ini sekolah resmi, full-day school, mereka tidur dan belajar di sana,” katanya.

Pada tahap awal, sekolah ini akan menampung tiga rombongan belajar (rombel): satu rombel untuk tingkat SD dan dua rombel untuk tingkat SMP. Ke depan, jumlahnya ditargetkan berkembang menjadi enam rombel dengan tambahan untuk jenjang SMA.

Terkait dengan sumber dana, ​Nurdin Yana menjelaskan, bahwa seluruh pembangunan fisik dan fasilitas sekolah akan sepenuhnya ditanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Baca Juga:KPK Buru Mobil Mewah Immanuel Ebenezer Usai OTTRumah Panggung Ludes Terbakar di Pakenjeng Garut

” Kami tidak mengeluarkan sepeser pun, hanya untuk pembelian lahan saja, proses pembangunan fisiknya hari ini mulai, tapi itu kewenangan dari teman-teman di kementerian PUPR. Kita tidak ada keluar ajuan apapun dari mulai fasilitas tempat tidur, meja belajar, dapur sekolah, itu tanggung jawab kementerian PUPR,” jelasnya.

0 Komentar