GARUT – Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut mengaku masih mengalami kekurangan personel untuk mendukung operasional di lapangan. Kondisi ini membuat kinerja pemadaman kebakaran belum sesuai dengan standar ideal yang berlaku.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko menyatakan, jumlah personelnya masih di bawah standar.
Jika dilihat dari standar yang berlaku, seharusnya 1 unit mobil kendaraan pemadam kebakaran itu diisi oleh 6 orang personel.
Baca Juga:Perbaikan Jalan Anwar Musaddad Garut Tertunda, Pemkab Ajukan Rp14 Miliar ke PusatData Bappeda, Masih Banyak Lansia di Garut Belum Punya Dokumen Kependudukan
“Minimal itu 1 mobil damkar diisi oleh 6 orang, standarnya seperti itu. Itu sudah dengan pembagian tugas, tapi yang sekarang cuman ada 4 orang personel,” Ujar Usep Basuki Eko, di lapangan Setda Garut, Senin (25/8).
Eko menerangkan, bahwa saat ini Damkar Garut kekurangan hampir 40 orang personel yang terbagi kedalam 10 pos.
“Artinya gini, dari 1 unit saja kurangnya 2 orang personel. Nah kita punya 10 pos yang diisi oleh 2 unit dan 2 kali shift, berati kalau dihitung kita kekuranganya itu minimal 40 orang personel,” terangnya.
Bahkan menurut Eko, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, seharusnya sopir dari kendaraan pemadam kebakaran tidak harus ikut turun dalam menangani suatu tragedi kebakaran.
” Tapi ya itu tadi, karena kekurangan personel jadi sopir juga ikut turun, ya ikut memadamkan juga,” katanya.
Guna menanggulangi hal tersebut, Eko mengungkapkan, bahwa sejauh ini pihaknya hanya bisa memanfaatkan jumlah personel yang tersedia.
” Untuk menanggulanginya kita lakukan konsolidasi, kita manfaatkan yang ada saja dulu. Jadi dengan 4 orang kita maksimalkan saja dulu, meskipun itu sangat beresiko,” ungkapnya.
Baca Juga:Disperindag Garut Targetkan Revitalisasi Pasar Guntur Berjalan Tepat WaktuStatus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Garut hingga Akhir Agustus, Camat Diminta Waspada
“Kedepanya kita akan mencoba terus untuk menambah personel, tapi tentu itu kaitanya dengan anggaran,” pungkasnya. (Ale).