Wisatawan Mancanegara Lebih Tertarik dengan Wisata Sejarah dan Budaya Garut

Aam Pathulloh dari bidang pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut
Aam Pathulloh dari bidang pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut
0 Komentar

​Garut – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut mencatat, minat wisatawan mancanegara terhadap destinasi wisata di Garut cenderung berfokus pada wisata sejarah dan budaya.

Aam Pathulloh dari bidang pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengatakan, para turis asing mencari pengalaman yang lebih mendalam dan edukatif saat berkunjung.

​”Wisatawan mancanegara, rata-rata, datang ke wisata sejarah dan edukasi. Contohnya Situ Cangkuang, banyak kunjungan dari luar negeri karena mereka ingin mempelajari tentang Kampung Pulo, makam, dan keberagaman agama yang menyatu di sana,” ujar Aam, Jumat (15/8). ​Ia menambahkan bahwa destinasi wisata alam biasa kurang menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Baca Juga:2.000 KPM di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Siap Hidup MandiriBupati Garut Lantik 13 Pejabat Eselon II, Proses Panjang Hingga ke Pusat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut sendiri terus berupaya mengembangkan desa-desa wisata untuk meningkatkan potensi pariwisata daerah. Saat ini, terdapat total 114 desa wisata yang terdaftar, baik yang sudah ditetapkan melalui SK Bupati maupun yang masih dalam tahap rintisan.

​Namun, tidak semua desa wisata berkembang dengan baik. Aam menjelaskan bahwa keberlanjutan sebuah desa wisata sangat bergantung pada kesadaran masyarakat dan kepala desa.

“Kadang-kadang bangun gazebo jadi desa wisata, tapi kelanjutannya enggak ada,” katanya.

​Meskipun demikian, ada beberapa desa wisata yang telah berhasil berkembang dan memberikan kontribusi ekonomi signifikan, seperti Desa Sindangkasih, Ciburial, Gunung Guntur, dan Tepas Papandayan. Penghasilan dari desa-desa ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini menunjukkan potensi besar desa wisata yang dikelola secara profesional.

​Menanggapi hal ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut bersama Wakil Bupati sedang menginisiasi program 10 Desa Wisata Hebat. Program ini akan membina desa-desa terpilih secara profesional, bekerja sama dengan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) dan komunitas pariwisata lainnya.

Ia yakin, meskipun tidak semua desa memiliki potensi wisata, semangat kuat dari kepala desa dan masyarakat bisa menjadi kunci kemajuan.

​”Jadi, kita akan mengembangkan yang sudah ada dan yang betul-betul punya potensi,” tegas Aam.

Baca Juga:Ditaklukan Persib Bandung, Langkah Persigar U17 di Piala Soeratin TerhentiDispusip Kabupaten Garut Mengucapkan: Selamat Memperingati HUT RI ke-80

​Beberapa desa wisata baru juga sedang dirintis, seperti di Panawuan, Kamojang, dan tiga desa di Darajat. Dengan semakin banyaknya desa wisata unggulan, diharapkan wisatawan akan tinggal lebih lama di Garut untuk menjelajahi berbagai destinasi yang ada.(rizki)

0 Komentar