Nyaris Tinggal di Kuburan, Warga Garut Ini Dibangunkan Gubuk oleh Pamannya

Siti menunjukkan rumah gubuk yang dibangun pamannya untuk tempat tinggal sementara
Siti menunjukkan rumah gubuk yang dibangun pamannya untuk tempat tinggal sementara
0 Komentar

Garut – Hidup dalam kesulitan membuat Dadan dan Siti, pasangan suami istri asal Kampung Cijelereun, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, hampir saja mengambil keputusan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Mereka sempat berpikir untuk tinggal di area pemakaman umum (kuburan).

Pasangan dengan tiga anak kecil ini terpaksa harus segera meninggalkan rumah kontrakan yang selama ini mereka huni, lantaran pemiliknya telah menjual rumah tersebut. Tanpa tabungan cukup dan tanpa rumah sendiri, mereka kebingungan mencari tempat berteduh.

“Kalau tidak ada pilihan lain, kami sempat terpikir menempati saung kecil di kuburan. Kebetulan di kuburan sini kan ada saung,” ucap Siti.

Baca Juga:Rayakan Milad ke-13, PD IWO Garut Harapkan Ini dari Pemkab GarutPemkab Garut Sudah Mulai Program Cek Kesehatan Gratis

Kesedihan mereka sempat disampaikan kepada Ketua RW setempat. Ketua RW setempat pun sempat memperjuangkan, berkomunikasi dengan tokoh setempat agar membuat proposal mengajukan bantuan rutilahu. Namun, prosedur bantuan rutilahu mensyaratkan kepemilikan tanah sendiri, sementara Dadan dan Siti sama sekali tak punya lahan.

Di tengah keputusasaan itu, Endang, paman dari Siti, muncul sebagai satu-satunya penolong. Dengan dana pribadi yang terbatas, ia membeli kayu dan bilik (anyaman bambu) untuk membangun gubuk sementara bagi keponakannya.

Kini, gubuk berukuran 3 x 4 meter itu baru berdiri sebatas kerangka kayu di atas tanah pinjaman. Atap dan dindingnya belum terpasang, dan keluarga ini masih belum tahu kapan bisa menempatinya.

“Saya hanya ingin keponakan saya punya tempat berteduh, walau seadanya. Tapi saya berharap ada bantuan dari pemerintah atau siapa pun yang tergerak hatinya,” tutur Endang.

Siti dan Dadan masih menyimpan harapan besar. Mereka memohon agar ada uluran tangan yang memungkinkan mereka memiliki rumah layak, setidaknya agar anak-anak mereka dapat tumbuh dengan aman dan nyaman, jauh dari ketakutan akan tidur di dekat nisan.

0 Komentar