Radar Garut – Di era digital ini, tawaran investasi bisa begitu mudah dari berbagai saluran media sosial.
Banyak tawaran investasi yang menawarkan iming-iming keuntungan cepat dan tinggi sehingga membuat banyak orang tergiur.
Padahal, tak jarang tawaran investasi tersebut justru berujung kepada penipuan.
Lalu bagaimana cara membedakan investasi legal dan ilegal?
1. Waspadai Janji Keuntungan Tak Masuk Akal
Baca Juga:Pertanian Organik Harus Digalakkan untuk Mendukung Program Makan Bergizi GratisDiantara Penyebab Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Investasi sejatinya memiliki risiko. Jika ada tawaran yang menjanjikan keuntungan tetap dan tinggi tanpa risiko, maka kamu wajib curiga. Contoh: “Investasi 1 juta, kembali 5 juta dalam seminggu.” Ini adalah ciri utama investasi bodong.
2. Cek Legalitas di OJK
Sebelum menyetor dana, pastikan perusahaan investasi tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pengawas resmi lainnya. Kamu bisa mengecek langsung di website resmi OJK atau aplikasi OJK Mobile.
3. Hindari Skema Ponzi & Piramida
Jika skema investasinya mengandalkan merekrut anggota baru untuk mendapatkan keuntungan, itu pertanda besar bahwa kamu sedang terjebak dalam skema ponzi atau piramida. Cepatlah keluar sebelum terlambat.
4. Waspadai Tekanan untuk Segera Join
Penipu biasanya menggunakan strategi “limited offer” atau tekanan waktu untuk membuat kamu buru-buru menyetor uang. Jangan pernah ambil keputusan finansial dalam tekanan atau tergesa-gesa.
5. Gunakan Logika & Insting Finansial
Jika penawaran terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu memang tidak nyata. Dengarkan intuisi finansialmu dan jangan sungkan bertanya kepada pihak yang lebih berpengalaman.
6. Pelajari Skema Bisnisnya
Tanyakan secara jelas: uang kamu akan diinvestasikan ke mana? Bagaimana prosesnya? Bagaimana keuntungannya dihitung? Jika penjelasan tidak masuk akal atau terlalu berbelit-belit, tinggalkan saja.
7. Lapor Jika Jadi Korban
Jika kamu atau orang terdekat pernah jadi korban investasi bodong, jangan diam. Segera lapor ke OJK, Satgas Waspada Investasi, atau pihak berwajib. Ini penting agar korban tidak bertambah banyak.
Baca Juga:Luar Biasa Manfaat Puasa, Sel Tubuh Akan Melakukan Proses AutofagiKetahanan Pangan Bukan Sekadar Program, Tapi Lahan Bisnis Baru!
Kesimpulan:
Jangan biarkan mimpi cepat kaya membutakan logika finansialmu. Edukasi diri, cek legalitas, dan berani berkata “tidak” pada tawaran mencurigakan adalah langkah awal untuk melindungi dirimu dari jebakan investasi abal-abal. Ingat, lebih baik lambat kaya, daripada cepat miskin karena tertipu.