GARUT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut pada Minggu (3/8/2025) sore, memicu bencana longsor di dua kecamatan, yakni Cilawu dan Banjarwangi. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Garut, Aah Anwar Saefulloh, menjelaskan bahwa longsor pertama terjadi di Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu. Pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi dan memastikan tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, di Kecamatan Banjarwangi, longsor dilaporkan terjadi di empat titik sepanjang jalan Banjarwangi–Singajaya. Material longsoran sempat mengganggu akses lalu lintas, namun kini telah dibersihkan oleh petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut.
Baca Juga:Cincin Emas untuk Pria: Simpel tapi BerkelasParfum Wanita yang Wangi Mewah Tapi Tetap Ramah di Kantong
“Pertama di Cilawu, kemarin di Desa Sukamaju itu ada longsor, tapi kita sudah assessment, kita lakukan kemarin koordinasi dengan di wilayah, tapi kita tangani dan alhamdulillah tidak ada korban. Ada juga di Banjarwangi, saya menunggu konfirmasi hasil assessment anggota kami di lapangan di Banjarwangi, ada 4 titik longsoran di jalan Banjarwangi, di Banjarwangi-Singajaya, itu ada 4 titik tapi sudah diatasi oleh dari Dinas PU, semuanya longsor-longsor an biasa, titik-titik yang mengganggu lalu lintas,” ujarnya.
Lanjut Aah, menurut informasi dari tim lapangan, dikabarkan ada 1 korban tertimbun akibat longsor di Banjarwangi Garut, masih dalam tahap penyelidikan identitas.
” Nah, informasi ada satu korban, tapi masih dikomitmasi untuk kepastiannya, karena ini yang menyangkut detail identitasnya,” katanya.
” Himbauan kita sudah siapkan untuk warga masyarakat dan kita sudah meningkat sekarang sudah ada status siaga darurat bencana hidromatologi yang sesuai dengan keputusan Bupatinya,” tutupnya. (rizka)