Radar Garut – Mobil matic sudah menjadi pilihan bagi banyak anak muda masa kini. Mobil matic dinilai praktis, gesit, dan cocok banget buat mobilitas harian yang padat.
Namun perlu diingat, Jika ingin mobil matic kamu tetap tampil awet dan nggak gampang rewel, perawatannya nggak bisa asal-asalan. Banyak pengguna matic yang secara nggak sadar melakukan kebiasaan kecil yang justru bisa bikin mobil cepat rusak.
Nah, biar mobil matic kamu tetap tangguh dan nggak bikin kantong jebol gara-gara servis mendadak, simak 7 kesalahan umum yang sering dilakukan dan harus kamu hindari berikut ini:
Baca Juga:Bagaimana Menghitung Ganti Rugi Tanah Proyek Tol agar Tidak Merugikan Warga?Menjelajahi Kelezatan Tanah Sunda: Resep Pindang Ikan Gabus yang Segarnya Bikin Nagih!
1. Langsung Tancap Gas Tanpa Pindah ke Posisi yang Benar
Kebiasaan paling sering terjadi: baru hidupin mesin, langsung tancap gas dari posisi “N” ke “D” atau sebaliknya, bahkan kadang mobil masih jalan. Risiko: Transmisi bisa cepat aus karena perpindahan gigi yang dipaksakan. Solusi: Pastikan mobil benar-benar berhenti sebelum pindah tuas gigi. Santai dikit nggak bakal bikin kamu telat, kok!
2. Injak Rem & Gas Bareng? Emang Kamu Lagi Stunt Show?
Di tanjakan atau pas macet, kadang kita refleks injek rem sambil tahan gas. Padahal itu bukan cara yang sehat.Efeknya: Bisa bikin sistem CVT cepat aus dan bikin kampas rem habis sebelum waktunya. Tips: Gunakan satu tangan (jika rem tangan) atau satu kaki (untuk rem kaki) dengan kontrol yang pas, biar nggak ngerusak dua sistem sekaligus.
3. Malas Ganti Oli CVT: Cuma Gara-Gara Nggak Kerasa Dampaknya
Oli CVT dan oli gardan sering banget dilupakan karena nggak langsung kerasa efeknya. Tapi justru itu yang bikin masalah datang diam-diam.Risiko: Mobil jadi ngempos, suara mesin kasar, dan akhirnya servis besar. Jadwal ideal: Ganti oli mesin tiap 2.000–3.000 km dan oli CVT/gardan tiap 8.000–10.000 km atau sesuai buku servis.
4. Pakai Gigi Netral Saat Turunan: Hemat Bensin? Salah Besar!
Masih banyak yang percaya kalau netral saat turun bukit itu hemat. Padahal ini bisa jadi bumerang. Risiko: Mesin kehilangan kendali pengereman dan berpotensi overheat. Cara aman: Gunakan rem mesin (engine brake) dengan memainkan rem belakang depan secara seimbang.