Radar Garut – Makan sayur mungkin terdengar seperti nasihat klasik yang sering diulang sejak kecil. Namun di balik saran sederhana itu, tersembunyi fakta besar: sayur berperan penting menjaga sistem pencernaan tetap bekerja dengan baik.
Setiap hari, tubuh memproses makanan yang masuk. Di sinilah sayur mengambil peran utamanya. Dengan kandungan serat yang tinggi, sayur membantu mendorong sisa makanan melewati usus secara lebih lancar. Serat bekerja seperti sikat alami, membersihkan dinding usus dan membantu menghindari sembelit.
Lebih dari sekadar pelancar buang air besar, makan sayur rutin juga memperkaya jumlah bakteri baik di dalam perut. Bakteri-bakteri ini tidak bisa hidup tanpa makanan—dan makanan mereka adalah serat. Ketika jumlah bakteri baik meningkat, mereka menjaga agar bakteri jahat tidak berkembang terlalu banyak. Hasilnya? Sistem pencernaan lebih seimbang, dan daya tahan tubuh ikut terjaga.
Baca Juga:Sumbangan Pendidikan: Batasan, Aturan, dan Fakta yang Harus Orang Tua TahuIjazah Ditahan karena Sumbangan Pendidikan, Apakah Itu Wajar?
Sayur juga mengandung zat-zat penting seperti klorofil, antioksidan, dan enzim hidup. Semua itu bekerja bersama untuk meredakan peradangan ringan, memperbaiki jaringan, dan menyeimbangkan asam-basa di dalam sistem cerna. Banyak orang tidak menyadari bahwa ketidakseimbangan kecil di saluran pencernaan bisa berdampak besar, mulai dari perut kembung hingga gangguan pencernaan kronis.
Mengonsumsi sayur setiap hari bukan berarti harus selalu makan lalapan mentah. Bisa dikukus, ditumis sebentar, atau dimasukkan ke dalam sup. Yang penting, variasikan jenis dan warna sayur yang dikonsumsi. Semakin beragam warnanya, semakin lengkap pula nutrisi yang masuk.
Tidak butuh cara rumit atau mahal. Seringkali, kunci kesehatan ada pada hal-hal sederhana yang konsisten dilakukan. Termasuk menaruh satu porsi sayur di setiap piring makan. Dalam jangka panjang, usus akan “berterima kasih” atas perhatian kecil itu.